Kuliner
Rumah Makan Gua Pongpok Landak Jadi Daya Tarik di Tasikmalaya, Bisa Makan Sambil Lihat Stalaktit
Seperti lumrahnya sebuah gua, meski telah bertransformasi menjadi rumah makan, namun pemandangan stalaktit masih bisa kita dapati di sana.
Laporan Jurnalis TribunPriangan.com, Aldi M Perdana
TRIBUNCIREBON.COM, KABUPATEN TASIKMALAYA - Menikmati kuliner di dalam gua menjadi sensasi tersendiri, dan tentunya, berbeda dengan suasana saat menyantap makanan atau sekadar ngopi di pinggir danau, di dataran tinggi yang menawarkan pemandangan lampu kota, atau di bawah rindangnya pepohonan.
Di wilayah selatan Tasikmalaya, tepatnya di Kampung Sindanggasih, Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, sebuah rumah makan benar-benar dibangun di dalam gua. Namanya Rumah Makan Gua Pongpok Landak.
Seperti lumrahnya sebuah gua, meski telah bertransformasi menjadi rumah makan, namun pemandangan stalaktit masih bisa kita dapati di sana.
Stalaktit—batangan kapur yang terdapat pada langit-langit gua dengan ujung meruncing ke bawah—seolah bergelantungan di langit-langit Gua Pongpok Landak dan dihiasi sorotan lampu penuh warna.
Akan tetapi, stalagmit—susunan batu kapur berbentuk kerucut berdiri tegak di lantai gua—tampaknya sudah tidak ada, lantaran lantai gua telah dibuat rata menjadi coran.
Bahkan, embusan angin yang menyelinap dari sela-sela bebatuan pun terasa sejuk saat kita menikmati santapan di sana.
Di dalam Gua Pongpok Landak terdapat 3 ruangan dengan ruangan utama yang terluas berukuran 6x2x4 meter.
Pada setiap ruangan, terdapat meja dan kursi untuk makan. Bahkan akses masuk ke dalam gua pun menggunakan tangga berupa coran.
Sedang bangunan di atasnya merupakan dapur dan ruangan untuk makan dan minum sederhana, serta kasir rumah makan tersebut.
Menurut pemilik Rumah Makan Gua Pongpok Landak, Somantri, kuliner yang ditawarkan merupakan makanan khas lokal setempat.
"Ada ayam bakar, ikan bakar, pepes tahu, jamur. Kopi lokal juga ada. Menunya mah olahan kampung saja," ucapnya kepada TribunPriangan.com pada Sabtu (3/8/2024).
Somantri mengungkap bahwa Rumah Makan Gua Pongpok Landak dibangun pada tahun 2022 lalu saat momentum munggahan menuju bulan puasa.

Gua tersebut berada di kebun miliknya dengan luasan sekira seperempat hektare lebih.
"Dulu, di sini banyak batunya. Sering dipakai warga buat buang sampah. Nah, pertama kali ketahuan ada gua ini tuh waktu tahun 2000," ucapnya.
Akhirnya, Somantri bersama pekerjanya memutuskan untuk membersihkan area gua tersebut.
"Selama kurang lebih satu bulan mungkin ya, dibersihkan bareng pekerja. Di dalam gua juga banyak sampahnya," terang dia.
Setelah ditemukan gua tersebut, lantas Somantri mendapatkan informasi dari sepuh setempat perihal nama gua yang berada di kebunnya itu.
"Jadi, katanya, dulu mungkin sekitar tahun 1990-an, di sini lokasi berburu landak. Nah, kalau landaknya lari ke gua ini, pasti ketangkap, karena gua ini 'kan memang buntu. Makanya dinamakan Gua Pongpok Landak," ucapnya.
"Sekarang mah sudah enggak ada yang berburu landak, soalnya 'kan landak itu hewan langka yang dilindungi pemerintah," pungkas Somantri.
Di tempat yang sama, salah satu pengunjung yang bernama Deden mengatakan, Rumah Makan Gua Pongpok Landak bisa menjadi tempat istirahat alternatif bagi mereka yang melakukan perjalanan melintasi jalur Tasikmalaya selatan.
"Saya kebetulan ini mau ke Cijulang (Kabupaten Pangandaran) sama teman-teman. Sambil lintas, istirahat dulu di sini. Ngopi, makan. Memang bisa jadi rest area juga sih," ucapnya.
Terkait sajian makanan, tambah Deden, di Rumah Makan Gua Pongpok Landak rasanya cukup familiar bagi mereka yang terbiasa menikmati masakan rumah.
"Enak. Makanannya mah khas Sunda. Jadi, buat saya mah, rasanya enggak asing ke lidah. Harganya juga cukup murah," tutupnya.
Terpisah, pegiat Caves Society Tasikmalaya, Aris Rifqi Mubarak (29) mengatakan, gua dijadikan rumah makan dinilai sah-sah saja.
"Sah-sah saja. Daripada rusak oleh tambang, lebih baik dijadikan tempat makan dan minum," tutur dia.
Pasalnya, tambah Aris, hal tersebut mengembalikan fungsi gua bagi sebuah peradaban.
"Tentu itu kembali seperti di zaman purba ya, saat manusia bermukim di sana, bahkan mennggunakan gua sebagai tempat makan dan minum di sana. Jadi, seperti dikembalikan kepada fungsinya itu," pungkasnya.
Sebagai tambahan, Rumah Makan Gua Pongpok Landak yang berada di Kecamatan Cikatomas tersebut memiliki jarak tempuh sekira 47 kilometer dari Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Dari Ibu Kota Jawa Barat sendiri, yakni Kota Bandung, untuk menuju ke sana, pertama kita harus menempuh perjalanan ke Kota Tasikmalaya terlebih dahulu.
Lalu, dari Kota Tasikmalaya, kita harus menuju ke selatan atau ke arah Kecamatan Sukaraja di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Mengingat di Sukaraja terdapat jalan percabangan yang mengarah ke Kecamatan Salopa dan Cibalong, kita perlu mengambil akses jalan yang ke kiri, yakni ke arah Kecamatan Salopa.
Dari percabangan tersebut menuju lokasi Rumah Makan Pongpok Landak, diperkirakan berjarak tempuh 28 kilometer atau selama 1 jam menggunakan roda empat. (*)
Sensasi Kulineran di Pasar Sasagaran Purwakarta, Nikmati Suasana Pedesaan dan Jajanan Tradisional |
![]() |
---|
Cobain Kuliner Khas Sunda Sambil Ngopi di Embun Sangga Langit, View Gunung Ciremai |
![]() |
---|
10 Kuliner Indonesia yang Mendunia, Punya Cita Rasa Enak dan Lezat Ada Rendang, Bakso hingga Sate |
![]() |
---|
Cara Mudah Membuat Sate Buntel Khas Solo, Daging Empuk dan Enak Pas Buat Makan Siang |
![]() |
---|
Cara Gampang Membuat Lumpia Khas Semarang, Dijamin Renyah dan Bikin Nagih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.