Pilwalkot Bandung 2024

Farhan dan Atalia Praratya Bertemu, Sinyal Berpasangan di Pilwalkot Bandung 2024?

Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Golkar tak menutup peluang untuk berkoalisi di Pilwalkot Bandung 2024

Tribun Jabar/Nappisah
Bakal calon Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) bertemu dengan Atalia Praratya (kiri) di Kopitera Dago, Jalan Ir. H. Juanda No 254, Sekeloa, Kota Bandung 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah


TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan Partai Golkar tak menutup peluang untuk berkoalisi dalam menghadapi Pemilihan Wali Kota Bandung 2024.


Pada Selasa (16/7/2024) Bakal calon Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan bertemu dengan Atalia Praratya di Kopitera Dago, Jalan Ir. H. Juanda No 254, Sekeloa, Kota Bandung. 


Pertemuan tersebut disinyalir pertemuan terakhir dengan calon-calon potensial yang akan bertarung di Pilwakot Bandung. 

Baca juga: Ini Tanggapan Atalia Istri Ridwan Kamil Soal Mundur dari Pilkada Kota Bandung, Ternyata Belum Resmi


"Ternyata ini pertemuan terakhir setelah keliling ke semua kandidat, habis ini sudah selesai. Saya sudah ketemu dengan semua kandidat. Teh Lia juga sudah bertemu dengan semua kandidat. Jadi, ini moment of truth," kata Bakal calon Wali Kota Bandung dari Partai NasDem, Muhammad Farhan, kepada Tribunjabar.id, Selasa (16/7/2024). 


Lebih lanjut, Muhammad Farhan menyebut dirinya harus belajar lagi untuk ancang-ancang menghadapi konstestasi Pilwalkot Bandung 2024


"Saya juga banyak mulai mesti belajar lagi. Kita sudah lama kurang lebih 10 tahun, sejak Kang Emil kampanye Wali Kota, kemudian memperhatikan bagaimana sepak terjang selama 10 tahun terakhir, Teh Lia ini menjadi bagian perjuangan untuk mensejahterakan warga Bandung dan sekitarnya, bahkan Jawa Barat. Saya menyaksikan sendiri sebagai Bunda PAUD, Bunda literasi (Atalia Bicara)," jelasnya. 


 Pada saat bersamaan, kata Farhan, dia merasa senang bisa berbagi tentang visi misi di DPR RI. 


"Artinya ini penting untuk kita melihat kemungkinan untuk kerja sama secara erat dan di berbagai macam level itu penting," ujarnya. 


Hematnya, Pilkada Kota Bandung 2024 tidak terlepas kaitannya dengan Pilkada Jawa Barat. Lalu ketika berbicara Jawa Barat dan Bandung, itu menjadi pusat perhatian. 

Baca juga: Pilkada Majalengka 2024, Jumlah Pemilih Diprediksi Bertambah 1.200 Orang


"Salah satu yang diperhatikan oleh para pembuat keputusan di tingkat nasional. Jadi, mudah-mudahan ini bisa membuat para pembuat keputusan untuk segera (memutuskan), karena sudah 'merelek' sekali," tegas Farhan. 


Disinggung bersanding dengan Atalia di Pilwakot Bandung, Farhan menyebut akan mengikuti instruksi dari pusat. 


"Mudah-mudahan. Kita akan lihat nanti. Seperti saya bilang tadi, keinginan kita sudah kelihatan, tetapi keputusan ada di pimpinan." 


"Tinggal kita bagaimana meyakinkan pimpinan untuk melihat hasilnya akan memberikan pilihan terbaik untuk masyarakat Kota Bandung yang akan menentukan pilihan pada 27 November," ucapnya. 


Adapun kriteria pendampingnya di Pilwakot Bandung, Farhan menegaskan mempunyai tujuan yang sama untuk Kota Bandung. 


"Saling mengisi, saling melengkapi, tapi punya satu hati untuk Kota Bandung," kata Farhan. 


Sementara itu, Atalia Praratya, menuturkan dia telah mengenal lama Muhammad Farhan


“Kang Farhan ini sahabat kami sebenernya, sudah sejak lama sering ngobrol, ngopi cantik juga. Bukan hal yang special sebetulnya, tapi kali ini jauh lebih istimewa karena kita ngobrol dengan partai terkait dengan masa depan Bandung," ujar Atalia.


Disinggung soal duet antar keduanya, Atalia menyebut akan menyerahkan keputusan kepada DPP. 


"Tetapi kalau klik atau tidak, tentu saya klik sama Kang Farhan karena kita sudah biasa ngobrol, sering banget membahas terkait dengan apa yang harus dilakukan untuk Bandung dan lain-lain," jelas Atalia


Atalia menilai, Muhammad Farhan sosok anggota DPR-RI yang sudah malang melintang selama lima tahun. Banyak menyentuh permasalahan di Kota Bandung. 


"Itu menjadi modal dasar sekali untuk siapa pun yang akan mencalonkan diri untuk jadi Wali Kota. Bagi saya, menjadi seorang Wali Kota Bandung tidak boleh kosong, jadi dia harus tahu apa masalahnya," imbuhnya. 


Sehingga yang diharapkan pemimpin bisa menyelesaikan dalam bentuk solusi. 


"Tapi kalau awalnya dia tidak punya pengetahuan yang cukup dengan Kota Bandung, bagaimana dia mau memberikan solusi," ujarnya. 


Menurut Atalia, Farhan punya modal yang memumpuni, khususnya terkait dengan pengetahuan dan beberapa hal yang sudah dibantu untuk Kota Bandung. 


"Banyak yang telah dia bantu di Bandung, khususnya di Komisi I tentu memberikan dampak. Jadi, saya merasa 'reugreug' kalau ada Kang Farhan," ucapnya. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved