Menilik Pembakar Sampah Minim Asap di Cihanjuang Rahayu, Upaya Wujudkan Lingkungan Bersih dan Segar

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG- Desa Cihanjuang Rahayu, Kabupaten Bandung memiliki pembakar sampah rumah tangga yang minim asap. Metode ini salah satu upaya mewujudkan lingkungan bersih dan segar. 

Di kawasan tersebut memiliki populasi penduduk yang cukup padat dan dalam beberapa tahun terakhir telahmeningkat secara signifikan. 

Salah satu dampak dari pertumbuhan ini adalah peningkatan produksi sampah domestik. 

Mirisnya, sampah-sampah tersebut, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan serta memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. 

Baca juga: Menilik Dampak dan Tantangan Pensiun Dini PLTU di Indonesia Demi Mewujudkan Energi Bersih

Salah satu penggagas mesin pembakar sampah dari Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Harita N Chamidy, mengatakan, Kabupaten Bandung Barat memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti yang sudah terbilang overload. Bahkan, pernah terjadi longsor di sana. 

Harita sangat menyayangkan kejadian tersebut karena memberikan dampak pada antrean truk pengangkut sampah.

Sehingga membuat terganggunya jadwal pengangkutan sampah domestik di Kabupaten Bandung Barat, salah satunya di Desa Cihanjuang Rahayu. 

Hal ini membuat tumpukan sampah pada salah satu sisi jalan menjadi Tempat Pembuangan Sementara (TPS) warga. 

Saat ini, pengelolaan sampah masyarakat Desa Cihanjuang Rahayu adalah dibuang ke tempat sampah untuk kemudian diangkut menuju TPA. 

“Salah satu metode untuk pengelolaan sampah adalah dengan cara memusnahkannya melalui penghancuran dan pembakaran,” ucapnya, Kamis (4/7/2024). 

Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Bandung, tim ini membuat mesin pembakar sampah rumah tangga. 

“Alat ini sangat efektif untuk memusnahkan sampah dalam jumlah banyak dan waktu relatif cepat,” tuturnya. 

Alat pembakar sampah yang digunakan adalah berupa sebuah mesin yang dirancang khusus untuk membakar sampah dengan suhu tinggi. 

“Proses pembakaran ini dapat mengubah sampah menjadi abu, gas, dan panas. Abu dapat digunakan kembali sebagai material bangunan atau pupuk organik, gas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi, dan panas dapat digunakan untuk menghasilkan listrik atau pemanas air,” jelasnya.