Khutbah Jumat
Materi Khutbah Jumat 28 Juni 2024: Mengenal Ciri-ciri Haji Mambrur dalam Islam
Saat ini jamaah haji sudah selesai melaksanakan ibadah haji serta ibadah yang lain yang mengiringinya
Penulis: Sartika Harun | Editor: Sartika Rizki Fadilah
Keempat, menebar kedamaian
Setiap manusia dalam menjalani hidupnya baik keluarga maupun masyarakat mendambakan kedamaian, tak ada keributan, kerusuhan, percekcokan, apalagi permusuhan yang tak berujung.
Salah satu makna Islam adalah selamat, sehingga semua masyarakat yang beragama Islam mendambakan keselamatan yang juga beriringan dengan kedamaian. Tak ada kedamaian tanpa keselamatan, tak ada keselamatan tanpa adanya keinginan dari manusianya untuk selamat. Oleh karena itu, mendorong dan mendukung serta menfasilitasi keselamatan dan kedamaian orang lain menjadi sangat penting bagi kita dan seluruh umat manusia di dunia ini.
Orang yang menebar kedamaian dengan melakukan kebaikan-kebaikan, dari lisannya, sikapnya maupun hartanya, menjadi satu sikap yang berusaha ditunjukkan oleh orang yang mendapatkan haji yang mabrur dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini boleh jadi merupakan pengaruh ketika beribadah haji yang selalu berusaha untuk berbuat baik, saling menolong, dan selalu berpikir positif terhadap sikap-sikap yang ditunjukkan orang lain ketika ibadah haji, sehingga selalu kebaikan dan kebaikan yang dipikirnya dan diusahakannya ketika ibadah dan tentunya berpengaruh ketika sudah pulang ke kampung halaman karena mendapatkan haji mabrur. Rasulullah bersabda:
قالوا: يَا رَسُولَ اللهِ، مَا الْحَجُّ الْمَبْرُوْرُ؟ قال: “إِطْعَامُ الطَّعَامِ، وَإِفْشَاءُ السَّلَامِ
“Para sahabat berkata, wahai Rasulullah ﷺ, apa itu haji mabrur? Rasulullah ﷺ menjawab, memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.” (HR Ahmad)
Kelima, tak mengonsumsi harta haram
Setiap manusia membutuhkan harta dan selalu berusaha mencari harta ketika masih hidup di dunia. Dalam usaha mencari dan mengonsumsi harta sangat penting untuk selalu dalam koridor harta yang halal dan thoyib. Mengonsumi harta yang halal dan thoyib akan berpengaruh kepada perilaku penggonsumsinya.
Dalam rangka mengharap kemabruran dalam ibadah haji, maka seseorang yang berangkat haji akan berusaha memperbaiki diri baik sikap maupun makanan yang dikonsumsi. Jika dia memiliki kesalahan kepada Allah, maka dia akan beristighfar dan meminta ampun kepadaNya. Jika dia memiliki dosa kepada sesama, maka dia akan meminta maaf. Rasulullah bersabda:
إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
"Sungguh Allah baik, tidak menerima kecuali yang baik." (HR Muslim: 1015)
Hadirin Sidang Jumat yang dimuliakan Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, semoga bisa dipahami dan kita berusaha untuk melakukan amalan ibadah yang baik, sehingga Allah Ridha. Amin.
بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَاِيَّاكُمْ تِلاَ وَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا
أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ
وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Baca selengkapnya update Tribuncirebon.com di GoogleNews
| NASKAH Khutbah Jumat Hari Ini 31 Oktober 2025, Jalan Menuju Surga dengan Budi Pekerti Luhur |
|
|---|
| NASKAH Teks Khutbah Jumat Hari Ini 31 Oktober 2025, Enam Penyebab Hati Menjadi Keras dan Gelap |
|
|---|
| NASKAH Teks Khutbah Jumat Besok 31 Oktober 2025: Bahaya Hasad Sarat Hikmah dan Mudah Dihafal |
|
|---|
| NASKAH Teks Khutbah Jumat Besok 31 Oktober 2025: Bekal Ibadah Menuju Kehidupan Abadi |
|
|---|
| NASKAH Khutbah Jumat Besok 31 Oktober 2025: Menghidupkan Kembali Hati yang Lalai Lewat Iman dan Doa |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.