Kasus Vina Cirebon

Permintaan Hadi Saputra, Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Sang Adik Angkat Bicara

Wulan Nur Kasana (27) adik kandung dari Hadi Saputra, terpidana dalam kasus Vina dan Eki di Cirebon, mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan kakak

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Wulan Nur Kasana (27), adik kandung dari Hadi Saputra, terpidana kasus Vina dan Eki Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Wulan Nur Kasana (27), adik kandung dari Hadi Saputra, terpidana dalam kasus kematian Vina dan Eki di Cirebon, mengungkapkan percakapan terakhirnya dengan sang kakak beberapa bulan lalu.


Wulan mengungkapkan bahwa tepat saat Lebaran 2024, ia menjenguk Hadi dan berbincang mengenai berbagai hal pribadi dan lainnya.


Salah satu topik pembicaraan adalah permintaan Hadi agar Wulan dan keluarga mendoakannya supaya masalah yang dihadapinya cepat selesai.


"Ya, terakhir saya menjenguk Hadi saat Lebaran kemarin."


"Dia hanya meminta doa agar kasusnya cepat selesai," ujar Wulan, pada Rabu (12/6/2024).

Baca juga: Okta Ngaku Sempat Tidur dengan Lima Terpidana Kasus Vina Cirebon di Malam Kejadian 8 Tahun Lalu


Wulan menjelaskan bahwa permintaan doa tersebut didasari keyakinan Hadi bahwa dirinya tidak bersalah.


Wulan pun mengingat jelas saat kejadian, di mana ia bersama rekan kerjanya yang mengantarkannya pulang dan melihat Hadi berada di rumah Pak RT.


"Karena Hadi memang tidak bersalah. Waktu itu saya juga melihat kakak saya di rumah Pak RT," ucapnya.


Lebih jauh Wulan mengungkapkan bahwa kakaknya itu dikenal sebagai sosok yang baik oleh keluarganya.


"Kalau sosok Hadi, buat saya mah baik," jelas dia.


Ia mengenang bagaimana Hadi selalu menjaga dirinya sebagai seorang adik.


"Karena saya kan adiknya yang selalu dijagain," ucapnya.


Wulan juga menceritakan bahwa Hadi adalah seorang pekerja keras yang berprofesi sebagai kuli bangunan.


"Kerjanya kuli bangunan," jelas dia.


Biaya pernikahan Hadi yang akan berlangsung beberapa Minggu ke depan sebelum peristiwa penangkapannya membuktikan bahwa kakaknya itu merupakan sosok telaten dalam mewujudkan impiannya.

Baca juga: Ngaku Diintimidasi 8 Tahun Lalu, 3 Saksi Kasus Vina Cirebon Cabut BAP, Ingin Katakan yang Sebenarnya


"Padahal nikah tuh udah mau 2 Minggu lagi," katanya.


Menurut Wulan, Hadi merupakan tulang punggung keluarga yang selalu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan mereka.


"Iya tulang punggung keluarga," ujar Wulan dengan mata berkaca-kaca.


Meski saat ini Hadi berada dalam penjara, keluarga masih merasakan kehadiran dan kebaikannya.


"Dia selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk kami," ucapnya.


Kasus kematian Vina dan Eki yang melibatkan Hadi Saputra masih menjadi perhatian publik, namun bagi keluarganya, Hadi tetap menjadi sosok yang dihormati dan dicintai.


Sebelumnya, Wulan juga menceritakan perjuangan bagaimana keluarganya harus berjuang dari segi finansial dan emosional sejak penangkapan Hadi pada 2016.


Sebelum itu, ia masih ingat betul ketika kakaknya Hadi, tidak terlibat dalam peristiwa kematian dua pemuda sejoli tersebut.


“Kalau (kejadian) 2016 mah, posisi kan saya (lagi) bekerja di rumah makan."


"(Waktu itu) Saya kan sift sore, jadi saya enggak ada di rumah,” ujar Wulan.


Namun, yang Wulan ingat saat malam kejadian di tanggal 27 Agustus 2016 lalu, ia pulang kerja malam dan melihat Hadi nongkrong di rumah Pak RT.


“Pas (pulang kerja malam), saya kebetulan lewatnya dari gang rumah Pak RT."


"(Teman kerja saya) bilang, anak-anak (termasuk kakak saya Hadi) tuh ada di situ pas malam minggu. Malah, dia (teman kerja Wulan) sempat berhenti sebentar,” ucapnya.


Namun betapa kagetnya beberapa hari setelah momen itu.


Wulan dan keluarga dikejutkan dengan kabar penangkapan Hadi.


“Kaget (ada penangkapan kakak saya), posisinya saya juga lagi kerja sih. (Waktu itu), saya juga baru kerja jadi enggak pulang. Cuma lewat HP dikabarin."


"Terpukul lah (dengan kabar Hadi ditangkap, padahal tahu Hadi bukan geng motor, cuma suka nongkrong di rumah Pak RT saja),” jelas Wulan dengan nada sedih.


Kesulitan ekonomi kala itu, menambah derita keluarga Hadi 


Wulan juga menceritakan bagaimana mereka sampai harus menjual rumah untuk biaya bolak-balik ke Polda.


“Iya (sempat jual rumah) karena dulu kan dari Polres sempat dibawa ke Polda."


"Jadi, kan untuk biaya ongkos bulak-balik sih."


"Yang dijual itu kan rumah depan nenek, belakangnya rumah ibu saya."


"Dua-duanya itu dijual, karena kan dulu belakangnya jalannya susah sih. Jadi dua-duanya dijual. Uangnya untuk bolak-balik ongkos,” katanya.


Tidak hanya itu, rencana pernikahan Hadi yang tinggal beberapa minggu lagi harus dibatalkan, menambah kenyataan pahit keluarga Hadi.


"Iya, (Hadi) mau nikah. Kurang lebih dua mingguan lagi. Udah persiapan semua. Kayak undangan sudah disiapin semua. Segala keperluan sudah disiapin semuanya."


"Bulan September rencana nikahnya. Nah calonnya Hadi yang kemarin mau nikah, jadi sudah nikah sama orang lain,” ujarnya.


Di akhir wawancara, Wulan hanya menyampaikan harapannya agar keadilan ditegakkan.


“Harapannya, kan orang enggak salah kan ya. Harapannya minta dibebasin,” ucap Wulan.


Kisah Hadi Saputra dan keluarganya menunjukkan bagaimana dampak sebuah kasus hukum bisa merembet ke kehidupan pribadi dan ekonomi keluarga terpidana, menambah penderitaan di luar hukuman yang diberikan pengadilan.


Sebagai informasi, terdapat delapan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon sesuai amar putusan pengadilan.


Mereka adalah Jaya, Supriyanto, Eka Sandi, Hadi Saputra, Eko Ramadhani, Sudirman, Rivaldi Aditya Wardana, dan Saka Tatal.


Saka Tatal kini telah bebas setelah menjalani hukuman penjara selama 8 tahun karena saat itu masih berusia 16 tahun.


Sementara, ketujuh terpidana lainnya divonis seumur hidup.


Setelah delapan tahun berlalu, kasus ini kembali mencuat ke publik karena dinilai memiliki banyak kejanggalan.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved