Kasus Vina Cirebon

Kasus Pembunuhan Vina Tahun 2016 Kembali Ramai, Hoaks di Cirebon Melonjak 1.000 Persen

Kasus pembunuhan Vina dan Eki pada tahun 2016 menarik perhatian publik. Hal ini memicu spekulasi dari warganet yang sering kali menyebabkan hoaks

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
tribun
Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kasus pembunuhan Vina dan Eki pada tahun 2016 terus menarik perhatian publik, terutama setelah tiga Daftar Pencarian Orang (DPO) masih belum ditemukan.


Hal ini memicu spekulasi dari warganet yang sering kali tidak memverifikasi kebenarannya, menyebabkan penyebaran informasi palsu atau hoaks.


Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kabupaten Cirebon, Akhmad Rofahan, mencatat peningkatan drastis hoaks hingga 1.000 persen pada bulan Mei 2024.


Biasanya, laporan hoaks di Cirebon hanya berkisar 1-3 kasus per bulan.

Baca juga: 4 Kejanggalan Tuntutan di Kasus Pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon


"Hoaks yang bersumber dari Cirebon biasanya hanya berkisar 1-3 kasus tiap bulannya," ujar Rofahan saat dikonfirmasi Tribun, Rabu (22/5/2024).


Hoaks yang dilaporkan biasanya terkait dengan penipuan, seperti penyalahgunaan nomor telepon pejabat atau lowongan pekerjaan fiktif.


Namun, dua minggu terakhir, hoaks didominasi oleh kasus kriminal, terutama pembunuhan Vina, penemuan mayat di Desa Tegalgubug Lor dan penemuan mayat di kos Kedawung.


Ia menjelaskan, bahwa ketiga kasus besar ini berkontribusi besar pada peningkatan hoaks di Cirebon.


"Hampir ada 40 informasi hoaks yang tersebar dari peristiwa di Kabupaten Cirebon," ucapnya.

Lahan kosong yang menjadi saksi bisu terhadap aksi keji yang dilakukan para pelaku geng motor terhadap Vina dan pacarnya pada tahun 2016 lalu.
Lahan kosong yang menjadi saksi bisu terhadap aksi keji yang dilakukan para pelaku geng motor terhadap Vina dan pacarnya pada tahun 2016 lalu. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


Contohnya, banyak informasi hoaks terkait penemuan mayat di Tegal Gubug yang disebarkan oleh masyarakat bahwa penyebabnya adalah kehamilan dan pembunuhan, namun ternyata salah.


Kasus pembunuhan Vina merupakan sumber utama hoaks, dengan banyak masyarakat yang mempublikasikan asumsi mereka di media sosial. 


Asumsi-asumsi ini sering diterima mentah-mentah dan dibagikan ulang seolah-olah fakta.

Baca juga: Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon: Para Tersangka Pernah Ajukan Grasi Namun Ditolak Presiden

"Banyak akun dengan nama Egi dipublikasikan dan dianggap sebagai pelaku DPO," jelas Rofahan, yang juga pengurus Kabupaten Cirebon Saber Hoaks.


Kesalahan ini bisa berakibat fatal bagi pemilik akun yang menjadi tertekan dan harus melakukan klarifikasi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved