Daerah Otonomi Baru di Jabar
7 Daerah Otonomi Baru di Jabar Bangkitkan Pembangunan Daerah? Begini Kata Pengamat Ekonomi
Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menilai jika pemekaran daerah atau Daerah Otonomi Baru (DOB)
Laporan Wartawan TribunCirebon.com, Nappisah
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pengamat Ekonomi dari Universitas Pasundan Bandung, Acuviarta Kartabi menilai jika pemekaran daerah atau Daerah Otonomi Baru (DOB) bisa segera dilakukan di Jawa Barat.
Mengingat Jawa Barat terakhir kali di mekarkan pada 17 November 2012 dengan melahirkan Kabupaten Pangandaran.
Acuviarta menuturkan, Jabar sebagai provinsi dengan luas wilayah terbesar kedua dan Populasi penduduk terpadat kesatu di Pulau Jawa.
“Sehingga memiliki urgensi yang sangat tinggi untuk segera dimekarkan. Terlebih DOB yang dilakukan di Jawa Barat akan memberikan banyak manfaat tidak hanya untuk pemerintah namun juga masyarakat,” ujarnya, Jumat (10/5).
Baca juga: TERJANG 1.768.183,54 m2 Lahan Tanah, 3 Kecamatan di Kabupaten Nganjuk Tersapu Tol Kertosono-Kediri
Dikatakannya, bila dibandingkan dengan Jawa Timur, dimana Kota/Kabupatennya lebih banyak di bandingkan Jawa Barat, berdampak terhadap nilai bagi hasil.
Sebab, lebih banyak Kota/Kabupatennya maka semakin besar pendapatannya.
“Nah pendapatan yang semakin banyak ini bisa di manfaatkan untuk membangun daerah daerah dengan lebih merata dan cepat,” katanya.
Baca juga: GUSUR 3 Wilayah di Jatim, 7 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung Tersapu Jalan Tol Agungblijen
DOB akan berdampak kepada koordinasi yang lebih pendek, sehingga upaya menggali potensi pembangunan bisa lebih optimal pada wilayah-wilayah yang memiliki luas daerah yang sangat besar.
“Diharapkan percepatan pembangunan bisa lebih cepat, tidak seperti saat ini dengan keterbatasan APBD menyebabkan lambatnya proses pembangunan,” jelasnya.
Meski membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk DOB dikatakan Acu, hal tersebut akan sesuai dengan apa yang di dapatkan oleh pemerintah jika memekarkan sebuah daerah hanya saja ada sejumlah catatan yang harus di perhatikan pemerintah, ketika memekarkan daerah tersebut.
Baca juga: TABRAK 269,3 Hektar Tanah, 5 Kecamatan di Kabupaten Blitar Tersapu Mega Proyek Sepanjang 32 Km
“Jumlah komposisi ASN harus efisien sehingga anggaran daerah tidak banyak tergerus untuk belanja pegawai, partisi publik yang lebih besar untuk memenuhi pencapaian. Salah satu yang perlu di perhatikan agar DOB yang dilakukan nanti berdampak baik untuk masyarakat, dengan pembangunan yang semakin cepat,” ungkapnya.
Lebih lanjut di jelaskan Acu, setidaknya tujuh Kota Kabupaten yang ada saat ini perlu di mekarkan, untuk mempercepat pembangunan yang masih terbilang sangat lambat saat ini.
“Seperti Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Indramayu, adapun kota penyangga yang perlu di mekarkan yakni Kabupaten Bogor,” ucapnya.
Baca juga: GUSUR 3 Wilayah di Jatim, 7 Kecamatan di Kabupaten Tulungagung Tersapu Jalan Tol Agungblijen
Jika DOB ini bisa segera di realisasikan, dia optimis, pembangunan di Jawa Barat akan semakin cepat dan berdampak positif untuk ekonomi masyarakatnya.
“Kalau ini bisa dilakukan saya yakin pembangunan akan lebih cepat dan merata tidak seperti sekarang yang bisa dibilang cukup lambat terlebih di daerah daerah yang memiliki luas wilayah sangat besar,” ujar Acu. (*)
10 Prompt Gemini AI Tema Foto Wisuda Bersama Teman, Pasangan dan Orangtua Gambar Realistis |
![]() |
---|
5 Prompt Gemini AI Bisa Gabungkan Foto Masa Kecil dan Sekarang, Hasil Gambar Realistis 3D Miniatur |
![]() |
---|
Jadwal Perempat Final China Masters 2025: Fajar/Fikri vs Goh/Nur, Leo/Bagas vs Aaron/Soh |
![]() |
---|
UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini 18 September 2025 di Cirebon dan Kuningan Terjun Bebas Jadi Segini |
![]() |
---|
SEDANG BERLANGSUNG Persib Bandung vs Lion City Sailors FC, Lengkap Beserta Link Live Streaming |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.