Kemenag: 2.495 Calon Jemaah Haji Kabupaten Cirebon Berangkat ke Makkah Mei-Juni

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Sebanyak 2.495 calon jemaah haji dari Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dipastikan akan memulai perjalanan mereka ke Makkah pada bulan Mei-Juni mendatang.

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Cirebon, Yuto Nasikin menyebut, jumlah itu didominasi oleh perempuan dengan 1.390 orang.

"Jumlah calon jemaah haji tersebut terdiri dari 1.105 laki-laki dan 1.390 perempuan," ujar Yuto saat dikonfirmasi media, Sabtu (27/4/2024).

Baca juga: Pemprov Jabar Pastikan Kesiapan Embarkasi Bekasi dan Indramayu, Keberangkatan Haji 12 Mei 2024

Disebutkannya, semua calon jemaah haji telah dibagi menjadi enam kelompok terbang (kloter), yang akan diberangkatkan melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka.

Pembagian kloter tersebut, meliputi Kloter 3, Kloter 12, Kloter 18, Kloter 22, Kloter 27 dan Kloter 29.

Yuto menyatakan bahwa hampir 20 persen dari jumlah jemaah pada setiap kloter adalah jemaah lansia yang siap menjalani serangkaian ibadah haji di Tanah Suci.

Sebelum melunasi biaya haji, semua calon jemaah haji harus mengikuti tahap istithaah kesehatan.

"Istithaah kesehatan merupakan salah satu syarat utama untuk melunasi biaya perjalanan ibadah haji tahun ini," ucapnya.

Baca juga: Jadwal Keberangkatan Calon Jemaah Haji di Purwakarta, Ada 781 Orang, Dibagi Dua Kloter

Menurut Yuto, persiapan untuk pelaksanaan ibadah haji di Cirebon sudah mencapai 90 persen.

Program bimbingan manasik juga telah dilaksanakan di tingkat kecamatan hingga kabupaten.

Persiapan tersebut berjalan lancar, sehingga pemberangkatan calon jemaah haji dapat dilakukan sesuai jadwal yang ditetapkan pemerintah.

Lebih lanjut, Yuto menjelaskan, bahwa kuota untuk jemaah haji cadangan di Kabupaten Cirebon tahun ini tersedia sekitar 706 orang, di mana 30 persen dari jumlah tersebut berhak melunasi biaya haji.

"Daftar tunggu haji di Kabupaten Cirebon berkisar 22-23 tahun, tetapi dalam praktiknya bisa lebih cepat karena terdapat pembatalan akibat sakit, kematian dan sebagainya,"  jelas dia.