Mudik Lebaran 2024
Rawan Kemacetan, 4 Pasar Tumpah Ini Bisa Menghambat Arus Mudik di Pantura Cirebon
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Cirebon tengah mempersiapkan diri menghadapi arus mudik dan balik 2024 dengan berbagai strategi.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Cirebon tengah mempersiapkan diri menghadapi arus mudik dan balik 2024 dengan berbagai strategi.
Salah satunya adalah mengantisipasi aktivitas pasar tradisional yang berada di sepanjang jalur utama Pantura.
Kegiatan perdagangan di pasar-pasar tradisional tersebut sering kali meluas hingga ke bahu jalan.
Di mana, mengganggu kelancaran arus lalu lintas khususnya bagi pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan sebaliknya.
Kasat Lantas Polresta Cirebon, Kompol M Ardi Wibowo menyampaikan bahwa beberapa pasar tradisional di Jalur Pantura menjadi fokus perhatian.
Hari ini, pihaknya akan menggelar rapat koordinasi lintas sektoral di Polda Jabar sebagai langkah awal persiapan menghadapi arus mudik dan balik.
"Tetap konsisten dengan pendekatan tahun-tahun sebelumnya, kami bersama para pemangku kepentingan terkait akan melakukan persiapan di titik-titik rawan tersebut," ujar Ardi saat dikonfirmasi oleh Tribun, pada Rabu (27/3/2024).
Menurut Ardi, ada empat pasar tradisional yang memiliki potensi mengganggu kelancaran arus lalu lintas pemudik, yaitu Pasar Tegalgubug, Pasar Minggu Palimanan, Pasar Kue Weru, dan Pasar Ikan Gebang.
"Kami akan menempatkan personel di titik-titik rawan tersebut untuk mengantisipasi kemacetan."
"Jika diperlukan, kami siap melakukan rekayasa lalu lintas atau contra flow," ucapnya.
Dalam rangka memberikan kemudahan bagi pemudik, Tribun mencoba merangkum keempat pasar tradisional tersebut berdasarkan arah arus mudik, dimulai dari jalur Jakarta menuju Jawa Tengah.
1. Pasar Sandang Tegal Gubuk
Pasar ini terletak di Desa Tegal Gubuk, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Aktivitas perdagangan terkadang meluas hingga ke bahu jalan Pantura, mengganggu arus lalu lintas.
Pasar ini beroperasi dua kali dalam seminggu, yaitu pada hari Selasa dan Sabtu.
2. Pasar Minggu Palimanan
Pasar ini terletak di Desa Palimanan, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
Terletak sekitar 100 meter dari Simpang Palimanan, pasar ini menjadi titik pertemuan empat arah, memperparah kemacetan di sekitarnya.
Pasar ini beroperasi setiap hari dengan intensitas keramaian yang meningkat pada hari Minggu.
3. Pasar Kue Weru
Pasar ini berada di jalur pemudik setelah melewati Pasar Darurat Pasalaran, Pasar Batik, dan Perempatan Batik Trusmi.
Para pedagang makanan ringan kering di pasar ini sering kali menggunakan sebagian bahu jalan untuk aktivitas jual beli, menghambat pergerakan kendaraan dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah.
4. Pasar Ikan Gebang
Pasar ini terletak di Desa Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, dan menjadi pasar terakhir sebelum memasuki perbatasan Provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah.
Aktivitas perdagangan ikan dan kebutuhan rumah tangga di pasar ini sering kali merambat ke bahu jalan, menghambat laju kendaraan.
Pemudik diimbau untuk berhati-hati dan memperlambat laju kendaraan saat melewati keempat titik pasar tradisional tersebut guna menghindari kecelakaan lalu lintas.
Dengan demikian, diharapkan perjalanan mudik dan balik akan berlangsung lebih lancar dan aman.
Jalur Malangbong Garut Padat Merayap Pada H-3 Lebaran, Polisi Sudah 4 Kali Lakukan One Way |
![]() |
---|
U-Turn di Sepanjang Jalur Pantura Indramayu Mulai Dibuka Lagi Pasca Berakhirnya Mudik Lebaran 2024 |
![]() |
---|
Jelang Penerapan One Way Pukul 14.00 WIB, Polres Majalengka Sterilkan Rest Area KM 166 Tol Cipali |
![]() |
---|
Puncak Arus Balik Lebaran di Jalur Pantura Kota Cirebon Diprediksi Terjadi Hari Minggu Hingga Senin |
![]() |
---|
Polisi Berlakukan One Way Menuju Limbangan Malam Ini, Ekor Kemacetan Sudah Sampai Nagreg Bandung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.