Pemuda Katolik Gelar KKL II 2024: Tingkatkan Kepemimpinan Berbasis Agama dan Toleransi di Cirebon
Kata Ketua Panitia KKL II Pemuda Katolik 2024, YB Sugianto, KKL merupakan program kaderisasi dengan tingkatan Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD)
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Pengurus Pusat Pemuda Katolik kembali menggelar Kursus Kepemimpinan Lanjut (KKL) II Pemuda Katolik 2024 di salah satu hotel di Jalan Siliwangi, Kota Cirebon selama tiga hari, mulai dari Jumat (22/3/2024).
Acara yang diikuti oleh ratusan peserta ini merupakan kelanjutan dari KKL I yang sebelumnya diselenggarakan di Bali.
Menurut Ketua Panitia KKL II Pemuda Katolik 2024, YB Sugianto, KKL merupakan program kaderisasi dengan tingkatan Kursus Kepemimpinan Dasar (KKD), dilanjutkan dengan KKM dan KKL.
"Peserta berasal dari 15 provinsi yang mewakili wilayah komda (komisariat daerah) atau provinsi dari seluruh Indonesia," ujar Sugianto, Jumat (22/3/2024).
Dikatakannya, rangkaian kegiatan KKL II dibagi menjadi tiga hari.
"Hari pertama kami fokus pada seremoni pembukaan dan seminar yang dipimpin oleh menteri perdagangan dan Kominfo," ucapnya.
Sementara pada hari kedua, kegiatan dilanjutkan dengan sesi per kelas bagi peserta KKL.
"Hari ketiga kami rencanakan untuk kegiatan outting, mengunjungi beberapa tempat penting seperti gereja Katolik St. Yusuf, yang merupakan gereja tertua di Jawa Barat dan Paseban Tri Panca Tunggal di Kuningan," jelas dia.
Kata dia, Paseban Tri Panca Tunggal sendiri merupakan simbol toleransi antar umat beragama.
"Di wilayah Jawa Barat, Paseban tersebut menjadi simbol dari berbagai agama dan kepercayaan, termasuk Sunda Wiwitan," katanya.
Dihari ketiga nanti, acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Goa Maria untuk melengkapi rangkaian kegiatan KKL II Pemuda Katolik 2024.
Dengan adanya KKL ini, diharapkan peserta dapat memperkokoh kepemimpinan masa depan yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan toleransi.
"Adapun, dipilihnya wilayah Jawa Barat untuk menggelar KKL II, karena Jawa Barat merupakan daerah yang memiliki keunikan dimana bernaung tiga keuskupan, di antaranya Keuskupan Bandung, Bogor dan KAJ. Dalam wilayah ini tersebar 16 komcab Pemuda Katolik se-Jawa Barat," ujarnya.
Alasan lain, PP Pemuda Katolik ingin mengajak kader dan memperkenalkan Jabar khususnya Kota Cirebon dan Kab. Kuningan menjadi ruang kelas titik nol toleransi di Jawa Barat.
"Daerah ini kita pilih mengingat Gereja Santo Yusuf Cirebon menjadi cagar budaya bersejarah lahirnya Gereja Katolik di Bumi Pasundan, sementara di Kabupaten Kuningan kita terjun langsung menyapa masyarakat Sunda Wiwitan di Paseban kemudian ditutup berwisata rohani di Goa Maria Cisantana" ucap Sugianto. (*)
| BREAKING NEWS- Api Mengamuk di Palimanan Cirebon, Pria 44 Tahun Ditemukan Tewas di Kamar |
|
|---|
| PENAMPAKAN Foto Tahanan yang Kabur dari Pengadilan Negeri Cirebon Beredar Luas, Begini Wujudnya |
|
|---|
| Menengok Sejarah Pondok Pesantren Tertua Buntet Cirebon di Momen Hari Santri Nasional 2025 |
|
|---|
| 6 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Hari Ini 23 Oktober 2025, Desa Tegalgubug Lor dan Pasar Pasalaran |
|
|---|
| DPRD Cirebon Usul Sejarah Daerah Masuk Kurikulum Sekolah, Supaya Akar Budaya Tak Hilang |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.