Seruan Padjadjaran Unpad untuk Jokowi Diinisiasi Para Guru Besar, Susul UGM, UII, UI, Unhas dan ULM
dalam seruan untuk Jokowi nanti akan dibacakan sesuai pola ilmiah pokok Unpad yakni bina mulia hukum dan lingkungan hidup dalam pembangunan nasional.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Gong kritikan para akademisi dari sejumlah perguruan tinggi semakin meluas terhadap sikap politik Presiden Joko Widodo.
Setelah Universitas Gajah Mada ( UGM) Yogyakarta, kampus tempat Presiden Jokowi pernah kuliah, kritik juga dilontarkan para akademisi di Universitas Islam Indonesia ( UII) Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) Jakarta.
Belakangan, kritik juga disampaikan para akademisi Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, dan hari ini, Sabtu 3 Februari 2024 Universitas Padjadjaran (Bandung) akan mengeluarkan kritikannya.
Baca juga: Jokowi Datang ke Bandung, Unpad Keluarkan Petisi, Hari Ini Sabtu 3 Februari 2024
Di Unpad, seruan "selamatkan negara hukum yang demokratis, beretika dan bermartabat" yang diberi judul Seruan Padjadjaran, rencananya akan disampaikan civitas akademika Unpad di Gerbang Pintu Utama, Kampus Dipatiukur, Bandung, Sabtu (3/2).
Guru besar ilmu Hukum Tata Negara Unpad, Prof Susi Dwi Harijanti, mengatakan kegiatan tersebut diinisiasi oleh beberapa guru besar.
"Sudah didiskusikan juga oleh Rektor, dan Rektor sudah oke, dosen-dosen juga sudah oke," ujar Susi, saat dihubungi Jumat (2/2).
Baca juga: Jokowi Dijadwalkan Sambangi Cianjur, Seperti Ini Persiapan Jajaran Kepolisian
Baca juga: Selain ke Cianjur, Jokowi Dijadwalkan Datangi Sukabumi di Akhir Pekan Ini, Bupati Sudah Lakukan Ini
Menurutnya, dalam seruannya nanti akan dibacakan sesuai dengan pola ilmiah pokok Unpad yakni bina mulia hukum dan lingkungan hidup dalam pembangunan nasional.
"Itu sebabnya kami beri judul seruan Padjajaran untuk selamatkan negara hukum yang demokratis bermartabat dan etis," ucapnya.
Saat ini, ujar Susi, sudah ada puluhan dosen yang menyatakan kehadirannya.
"Ada 50 lebih, ada beberapa guru besar yang menyatakan kehadirannya, karena ini memang diinisiasi oleh beberapa guru besar," ujarnya.

Di UGM, Rabu (31/1) lalu, kritik terhadap pemerintahan Jokowi disampaikan dalam bentuk petisi, yang mereka sebut Petisi Bulaksumur. Petisi dibacakan Prof Koentjoro sebagai perwakilan sivitas akademika UGM di Balairung UGM, Sleman.
Pernyataan sikap ini, ujar Koentjoro, dipicu keprihatinan mereka dengan tindakan sejumlah penyelenggara negara di berbagai lini yang mereka nilai menyimpang dari prinsip-prinsip moral, demokrasi, kerakyatan, serta keadilan sosial.
“Kami menyesali tindakan-tindakan menyimpang yang baru saja terjadi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo yang juga merupakan bagian dari keluarga besar Universitas Gadjah Mada,” ujar Koentjoro.
Baca juga: Susul Petisi Civitas Akademika UGM, UII, UI dan Unhas: Kritik untuk Jokowi Akan Muncul dari Unpad
Dalam petisinya, civitas akademika UGM juga mengingatkan Presiden Jokowi agar berpegang teguh pada jati diri UGM yaitu menjunjung tinggi nilai Pancasila serta memperkuat demokratisasi.
Tindakan Presiden Jokowi, Koentjoro mengatakan, dinilai tidak menunjukkan prinsip-prinsip dan moral demokrasi, kerakyatan, dan keadilan sosial yang merupakan esensi Pancasila.
Perbedaan HUT RI Era Prabowo dan Jokowi Detik-detik Prabowo Cium Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
HEBOH Reuni Kehutanan UGM, Ketua Kagama Cirebon Pertanyakan Tak Ada Logo Kampus: Ini Reuni Apa? |
![]() |
---|
Mahasiswa UGM dan Kagama Cirebon Sebut Polemik Ijazah Jokowi Tak Produktif, Serukan Fokus Isu Rakyat |
![]() |
---|
Tegaskan Datang sebagai Alumni, Ketua Kagama Cirebon Raya Bakal Hadir di UGM Besok |
![]() |
---|
Jokowi Sakit, Ajakan Jenguk Jadi Polemik: Ketua Kagama Cirebon Sebut Tak Mau Bawa-bawa Politik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.