Percobaan Pembunuhan di Arjawinangun

Ini yang Menyebabkan Satu dari Empat Korban Bacok oleh OB Ngamuk di Arjawinangun Cirebon Meninggal

Pihak rumah sakit mengungkap kondisi J, korban amukan OB di kantor koperasi di Arjawinangun, Cirebon, meninggal dunia.

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
dok warga
Suasana pemakaman korban berinisial J di Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Selasa (30/1/2024) kemarin. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Tragedi kebrutalan yang menimpa sejumlah karyawan di kantor koperasi di Jalan Ki Badang Samaran, Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, merenggut nyawa salah satu dari empat korban.

Korban diidentifikasi sebagai J, warga Desa Jungjang, Kecamatan Arjawinangun.

Korban, sebelum meninggal dunia, mengalami luka serius di kepala yang mengakibatkan kondisi kritis.

"Kondisi kritis pasien J karena cedera kepala berat, meski telah mendapat penanganan medis maksimal dan dukungan tiga dokter spesialis, namun nyawanya tidak tertolong," ujar dr Ismayanti, salah satu dokter di RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Rabu (31/1/2024).

Saat ini, satu pasien lainnya yang menjadi korban penganiayaan di kantor koperasi masih menjalani perawatan di ruang ICU.

Meskipun kondisinya stabil, pasien tersebut harus menjalani beberapa terapi untuk pemulihan.

"Luka terdapat di bagian kepala, tangan kanan, dan tangan kiri," ucapnya.

Ia menambahkan, keempat korban awalnya masuk UGD, dua di antaranya mengalami luka tidak terlalu berat, sementara dua lainnya mengalami luka berat yang memerlukan penanganan intensif.

Dengan sisanya satu pasien di rumah sakit, upaya pemulihan dan pemberian terapi terus dilakukan.

Dilaporkan sebelumnya, empat orang yang merupakan karyawan koperasi menjadi korban aksi tragis yang dilakukan office boy, pada Senin (29/1/2024).

Kejadian tersebut berhasil digagalkan oleh karyawan lain di lokasi, setelah pelaku diduga hendak melakukan aksi percobaan pembunuhan.

Sebelumnya, SP, seorang karyawan koperasi menyampaikan, bahwa pelaku diduga melakukan aksi nekatnya dengan dugaan motif balas dendam.

Kendati demikian, motif tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian.

Kejadian terencana sekitar pukul 06.54 WIB, dengan pintu ruangan dikunci oleh pelaku dari dalam, membuat 4 dari 9 karyawan mengalami luka bacok di tangan.

"Ada indikasi terencana, tapi detailnya akan dijelaskan oleh pihak kepolisian," ungkap SP, menegaskan bahwa karyawan lain berupaya menghindar dan berhasil menangkap pelaku untuk diserahkan ke polisi. 

Sementara, Kasat Reskrim Polresta Cirebon, Kompol Haryo Prasetyo Seno mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait motif pelaku melakukan penganiayaan tersebut.

"Sampai saat ini sudah ada 9 saksi yang kami periksa," ucap Haryo

Pelaku RS saat ini telah diamankan oleh pihak kepolisian dan masih menjalani pemeriksaan intensif.

Kantor koperasi yang berada di Jalan Ki Badang Samaran di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon./ Kantor ini menjadi lokasi aksi percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang OB kepada 4 karyawan koperasi
Kantor koperasi yang berada di Jalan Ki Badang Samaran di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon./ Kantor ini menjadi lokasi aksi percobaan pembunuhan yang dilakukan oleh seorang OB kepada 4 karyawan koperasi (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Motif Pelaku

Kepolisian akhirnya mengungkap motif pelaku berinisial RS (23), seorang Office Boy (OB) yang menganiaya empat karyawan koperasi di Desa Kebon Turi, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon pada Senin (29/1/2024) pagi.

Satu korban di antaranya kemudian meninggal dunia.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjelaskan, bahwa hasil penyelidikan sementara mengungkap bahwa pelaku sering dimarahi saat bekerja.

Ini membuat pelaku merasa sakit hati dan berniat melukai korban, terutama kepala cabang.

"Berdasarkan pemeriksaan saksi-saksi, motif dari pelaku adalah sering dimarahi."

"Pelaku merasa sakit hati dan akhirnya melakukan penganiayaan kepada korban," ujar Sumarni, pada Rabu (31/1/2024).

Sebelum menyerang, RS, yang telah bekerja selama dua tahun di koperasi, telah mempersiapkan senjata tajam.

Pagi harinya, di waktu kejadian, pelaku datang dan menyerang pimpinan cabang dan kemudian menyerang staf lainnya.

"Pagi hari yang bersangkutan (pelaku) datang dan melibas pimpinan cabang tersebut dan langsung melancarkan aksinya dan diketahui staf lainnya dan membantu kemudian dianiaya juga," ucapnya.

Sumarni menambahkan, bahwa delapan orang telah dimintai keterangan, sebagian besar adalah karyawan yang berada di lokasi saat kejadian.

"Ada fakta bahwa pelaku sulit keluar dari pekerjaannya, sehingga mendapatkan perilaku yang tidak menyenangkan. Keseharian pelaku masih dalam penyelidikan," ujar dia.

Sebelumnya, empat karyawan koperasi menjadi korban aksi tragis RS pada Senin (29/1/2024).

SP, seorang karyawan koperasi, menyampaikan bahwa pelaku diduga melakukan aksi nekatnya dengan motif balas dendam.

Kejadian terencana sekitar pukul 06.54 WIB, dengan pintu ruangan dikunci oleh pelaku dari dalam, menyebabkan empat dari sembilan karyawan mengalami luka bacok di tangan.

"Ada indikasi terencana, tapi detailnya akan dijelaskan oleh pihak kepolisian," ungkap SP.

Ia menambahkan bahwa karyawan lain berupaya menghindar dan berhasil menangkap pelaku untuk diserahkan ke polisi.

Baca juga: Satu Korban OB Ngamuk Bawa Parang di Cirebon Akhirnya Meninggal, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Berat

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved