Calon Jemaah Umroh di Garut Tertipu
Viral 22 Warga Garut Tertipu Agen Travel Umrah, Gagal ke Tanah Suci, AMPHURI Angkat Bicara
Sebanyak 22 orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat yang merupakan calon jemaah umroh menjadi korban penipuan
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Sebanyak 22 orang warga Kabupaten Garut, Jawa Barat yang merupakan calon jemaah umroh menjadi korban penipuan hingga gagal berangkat ke tanah suci.
Mereka terkatung-katung hingga gagal berangkat setelah satu malam berada di salah satu hotel di kawasan Cengkareng, Jakarta.
Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (AMPHURI) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat, Asep Bisma Supriyatna memberikan tanggapan.
Ia menyebut puluhan calon jemaah umroh tersebut murni tertipu oleh salah satu oknum yang mengatasnamakan travel resmi.
"Kita sudah cek, sudah ada laporan juga dari salah satu travel yang dirugikan kepada kita, bahwa ini riil oknum yang mengatasnamakan travel resmi," ujar Asep Bisma saat dihubungi Tribunjabar.id, Selasa (5/11/2023).
Oknum tersebut menurutnya sengaja melakukan penipuan hingga merugikan puluhan warga Garut demi kepentingannya sendiri.
Ia juga menyebut atas kejadian ini, masyarakat khususnya warga Kabupaten Garut harus diedukasi terkait praktik penipuan yang mengatasnamakan biro perjalanan umroh.

"Kebanyakan (pelaku) melihat peluang dari ketidaktahuan masyarakat, sementara dia juga tidak punya basic dan tidak punya kapasitas," ungkapnya.
"Jadi masyarakat di Garut memang harus diedukasi, agar kejadian ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," lanjutnya.
Asep menjelaskan, masyarakat patut mencurigai jika ada penawaran keberangkatan ibadah umroh yang menawarkan dengan harga yang tidak wajar.
Masyarakat menurutnya harus mengetahui biaya minimum keberangkatan yang sudah direkomendasikan oleh Kementerian Agama ditambah fasilitas tambahan yang menunjang ibadah umroh di tanah suci.
"Pemerintah sudah menentukan, minimum 23 juta rupiah sampai 26 juta rupiah itu sudah dapat bintang tiga, di bawah itu patut dicurigai penipuan," ungkapnya.
Terkait peristiwa penipuan tersebut, Asep menuturkan tidak hanya terjadi di Kabupaten Garut saja, tapi terjadi juga di wilayah Bogor beberapa waktu yang lalu dengan korban lebih dari 100 orang.
Hal tersebut menurutnya, harus ada edukasi masif yang dilakukan agar masyarakat tidak menjadi korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.