Pertama di Jawa Barat, Siswa SMA Cirebon Diberikan Penyuluhan Tentang Moderasi Beragama

Siswa-siswi di Kota Cirebon yang mengikuti kegiatan penyuluhan ilmu moderasi beragama tampaknya beruntung.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon menggelar Pekan Moderasi Beragama Goes To School yang menyasar siswa SMA di Kota Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Siswa-siswi di Kota Cirebon yang mengikuti kegiatan penyuluhan ilmu moderasi beragama tampaknya beruntung.


Pasalnya, penyuluhan yang digagas Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Cirebon itu menjadi yang pertama di Jawa Barat.


Penyuluhan itu mengambil tema Pekan Moderasi Beragama Goes To School.


Di mana, sekolah-sekolah negeri maupun swasta didatangi langsung oleh Kemenag dibantu Tim Penyuluh Lintas Agama.

Baca juga: Kemenag dan MUI Imbau Umat Islam Gelar Salat Ghaib dan Baca Qunut Nazilah untuk Palestina


Istimewanya, tak hanya sekolah bermayoritas muslim, sekolah mayoritas non muslim juga menjadi target sosialisasi tersebut.


Seperti yang terlihat di hari kedua penyuluhan pada Selasa (7/11/2023), di mana puluhan siswa SMAN 2 Cirebon mengikuti kegiatan itu.


Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kantor Kemenag Kota Cirebon, Rizki Riyadu mengatakan, generasi SMA saat ini perlu mendapatkan pengawasan yang berkaitan dengan pemahaman keagamaan dan kebangsaan.


Sebab, setelah mereka lulus dan melanjutkan ke sekolah dengan jenjang lebih tinggi, generasi muda ini akan menemukan banyak corak, pikiran dan keyakinan beragam tentang moderasi agama.


"Oleh karena itu, generasi anak SMA ini diharapkan nanti menjadi agen-agen moderasi agama, karena gaya milenial ini punya ciri khas tersendiri," ujar Rizki saat diwawancarai media, Selasa (7/11/2023).


Kendati di Kota Cirebon belum menemukan adanya persoalan berkaitan dengan agama, penyuluhan ini dianggap penting.


Sebab, dalam penyuluhan dan sosialisasi ini, pihaknya melibatkan Tim Penyuluh Lintas Agama.


"Ditambah, penyuluhan ini kita kemas dengan gaya-gaya anak SMA sekarang, selain materi kita buat berkelompok, lalu kita putarkan video-video moderasi beragama, setelah itu setiap kelompok pelajar untuk mengekspresikan pemahaman tentang moderasi beragama itu seperti apa."


"Jadi sejauh mana pelajar itu memandang persatuan dan kesatuan bangsa itu hal penting, bahwa keragaman itu sebuah keniscayaan dan kerukunan itu harus dirawat," ucapnya.


Rizki mengungkapkan bahwa Pekan Moderasi Beragama ini menjadi yang pertama di Jawa Barat dengan menyasar siswa SMA.

Baca juga: Kemenag Majalengka Ingin Jumlah Penghulu Ditambah Untuk Regenerasi

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved