6 Fakta Pembunuhan Petani di Indramayu, Polisi Sempat Kesulitan dan Pelaku Berhalusinasi Ditumbalkan

Berikut sejumlah fakta pembunuhan di Indramayu yang korbannya seorang petani.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Rekonstruksi pembunuhan di tengah sawah Desa Singaraja Indramayu yang dilaksanakan di lapangan tembak Mapolres Indramayu, Rabu (25/10/2023). 

Selain luka bacok, terdapat juga luka memar akibat pukulan benda tumpul.

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, semua luka itu didapat Kustalim usai dianiaya menggunakan arit miliknya sendiri oleh tersangka.

"Memang ini lukanya sangat-sangat serius," ujar dia.

Kapolres Indramayu saat konferensi pers ungkap kasus pembunuhan tengah sawah Singaraja Indramayu di Mapolres Indramayu, Kamis (26/10/2023).
Kapolres Indramayu saat konferensi pers ungkap kasus pembunuhan tengah sawah Singaraja Indramayu di Mapolres Indramayu, Kamis (26/10/2023). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

3. Polisi Sempat Kesulitan Cari Pelaku

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengakui perkara tersebut tidak mudah untuk diungkap.

Namun, anggotanya terus melakukan upaya-upaya dengan mencari saksi-saksi dan alat bukti.

Lima hari setelah kejadian, polisi akhirnya menemukan aksi yang melihat laki-laki berinisial DSM warga Desa Rawadalem, Kecamatan Balongan pulang dengan keadaan kotor saat malam hari kejadian.

Baju DSM penuh tanah, darah, serta ia membawa karung.

Berbekal informasi itu, polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mendatangi tempat tinggal DSM yang tinggal di rumah mertuanya.

Di sana, polisi melakukan penggeledahan hingga akhirnya ditemukan sebuah karung.

"Karung tersebut isinya adalah arit milik korban. Ini sesuai dengan gagang yang ditemukan di TKP, di dalamnya juga ada sendal korban, botol minuman, dan karung lainnya milik korban," ujar dia.

4. Korban menderita gangguan jiwa

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, saat polisi menanyakan keberadaan tersangka, ternyata DSM ada di RSUD Indamayu karena menderita depresi. 

Setelah dirawat beberapa hari di RSUD Indramayu dan dinyatakan sudah stabil. DSM diperiksa di Mapolres Indramayu, DSM pun mengakui perbuatannya. 

Untuk lebih memastikan kondisi kejiwaan tersangka dilakukan pemeriksaan Visum et Repertum Psychiatricum untuk memastikan kondisi kejiwaan tersangka.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved