Pilpres 2024

Sindiran Ketua DPC PDIP Majalengka kepada Jokowi Usai Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Ini Kata Karna

Karna Sobahi memberikan kritik kepada Joko Widodo mengenai Gibran jadi pendamping Prabowo.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Ketua DPC PDIP Kabupaten Majalengka sekaligus Bupati Majalengka, Karna Sobahi (kanan). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, didaulat menjadi Cawapres untuk mendampingi Capres yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.

Padahal, Gibran diusung PDI Perjuangan saat terpilih sebagai Wali Kota Solo pada dua tahun lalu, dan termasuk ayahnya, Presiden Joko Widodo, juga diusung partai tersebut sejak Pilwalkot Solo, Pilgub DKI Jakarta, hingga Pilpres 2014 dan 2019.

Ketua DPC PDIP Kabupaten Majalengka sekaligus Bupati Majalengka, Karna Sobahi, pun mengkritisi sikap Presiden Jokowi yang dikabarkan telah memberi restu kepada putra sulungnya untuk mendampingi Prabowo.

Menurut dia, PDIP yang telah mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD untuk maju sebagai Capres dan Cawapres pada Pilpres 2024, sehingga seharusnya Jokowi maupun Gibran turut memperjuangkannya bersama-sama.

"Biar masyarakat yang menilai setelah PDIP memberikan hamparan karpet melalui rekomendasi partai untuk Pak Jokowi dan keluarganya, tetapi sikapnya justru seperti itu," kata Karna Sobahi saat ditemui di Pendopo Bupati Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (24/10/2023).

Ia mengatakan, hamparan karpet yang diberikan PDIP untuk Jokowi dan keluarganya mencapai tujuh kali, termasuk pencalonan Gibran sebagai Wali Kota Solo, serta menantunya, Bobby Nasution menjadi Wali Kota Medan.

Bahkan, ketika momentum Pilpres 2014 dan 2019 seluruh kader PDIP di Indonesia berjuang habis-habisan untuk memenangkan Jokowi sebagai Presiden RI selama dua periode.

Pihaknya juga mengakui tidak sedikit kader PDIP yang mempertanyakan langkah Jokowi setelah mendapatkan tujuh kali rekomendasi partai untuk karir politiknya dan keluarganya.

"Silakan, dibaca saja bagaimana suasana hati Ibu Megawati selaku Ketua Umum PDIP terhadap langkah Pak Jokowi yang secara tiba-tiba dua anaknya bergabung PSI, dan Golkar," ujar Karna Sobahi.

Ia menyampaikan, hingga kini PDIP belum mengambil keputusan mengenai langkah yang diambil Jokowi dan keluarganya meski nada-nada emosional para kadernya mulai bertebaran.

Pihaknya mengakui, keputusan Megawati Soekarnoputri yang memilih Ganjar Pranowo sebagai Capres yang diusung PDIP bukan anaknya, Puan Maharani, seharusnya dicermati oleh semua pihak.

"Kondisinya memang seperti itu, karena di survei-survei juga Ganjar selalu unggul, sehingga diusung PDIP sebagai Calon Presiden RI, dan Pak Mahfud MD menjadi wapresnya," kata Karna Sobahi.

Baca juga: Manuver Gibran Mendapat Tanggapan dari Ketua DPD PDIP Jabar, Ini Kata Ono Surono

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved