INTIP Kampung Mertasinga, Sentra Ikan Asin di Pesisir Pantura Cirebon, Hasilkan Ribuan Kg Per Hari
Aktivitas pengolahan ikan asin mulai dari membersihkan ikan, membelah ikan, merendam ikan dengan garam hingga menjemur ikan.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kampung Mertasinga yang berada di pesisir jalur pantai Utara (Pantura) di Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon bisa dibilang menjadi tempat produksi terbanyak ikan asin.
Pasalnya, terdapat belasan pengusaha ikan asin dengan memproduksi ribuan kilogram ikan asin setiap harinya.
Baca juga: Intip Kain Batik Termahal di Sentra Batik Cirebon, Harganya Capai Rp 7 Juta
Hal itu juga yang membuat kampung tersebut dikenal dengan sebutan sentra ikan asin.
Hampir tiap hari para pelaku usaha memproduksi ikan asin dimulai sejak pagi hingga siang hari.
Aktivitas pengolahan ikan asin mulai dari membersihkan ikan, membelah ikan, merendam ikan dengan garam hingga menjemur ikan.
Yang mana, merupakan pemandangan yang bisa dilihat setiap hari di Kampung Mertasinga ini.
Setelah ikan-ikan ini dijemur kemudian dikemas untuk dipasarkan ke pelanggan di pasar tradisional.
Baik di wilayah Cirebon maupun luar daerah hingga Bandung.

Weti Suhaeti (43), salah satu perajin ikan asin di Kampung Mertasinga mengatakan, ikan-ikan ini dipasok dari para nelayan desa setempat.
Hasil tangkapan para nelayan dijual kepada perajin dengan bayaran yang bervariasi.
"Di sini ada 15 pengusaha ikan asin, ikan yang dijadikan ikan asin di Mertasinga ini, ada ikan tiga wajah atau batu, kelapan, bilis dan teri."
"Mereka kalau nelayan menjual ke kami, dihargai Rp 6 ribu per kilogram, baik teri maupun kelapan," jelas dia," ujar Weti saat berbincang dengan awak media, Selasa (24/10/2023).
Menurut Weti, saat ini sedang musim panas jadi menjemur ikan asin bisa dilakukan dengan cepat sekali.
Selain cepat, produksinya juga bisa banyak.
Berbeda bila musim penghujan, membuat perajin para perajin harus bersabar menjemur ikan asin, agar warnanya tetap cerah.
"Sehari, di sini bisa memproduksi 1-2 ton ikan asin."
"Dipasarkan ke Bandung, Majalengka dan lain-lain, pengiriman ke satu lokasi bisa 7-8 kuintal setiap harinya."
"Kalau musim panas gini cepat, yang dijemur pagi siang juga bisa kering, tapi yaitu sekarang tuh keluhannya konsumennya berkurang, gak tahu kenapa," ucapnya.
Beruntung, warga Blok Jenawi, RT.3/5, Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati itu menyebut, saat ini harga garam sedang murah, diangka Rp 1.500 per kilogram.
Sehingga, perajin kini hanya dihadapi dengan berkurangnya konsumen.
"Untuk harga jual, bagi ikan jenis tiga wajah dihargai Rp 35 ribu per kilogram, lalu teri Rp 70 ribu per kilogram dan kelapan Rp 90-120 ribu per kilogram."
"Untuk omzet sendiri bersihnya sehari bisa Rp 500 ribu dengan karyawan yang saya punya perempuan 9 orang dan laki-laki 2 orang dan dibayar upah harian," jelas dia.
Baca juga: Ini 3 Rekomendasi Sentra Oleh-oleh Kota Cirebon: dari Makanan hingga Batik
Seorang ASN Cirebon Gugat UU ASN ke MK, Tuntut Kesetaraan Batas Usia Pensiun, Ini Alasannya |
![]() |
---|
DPRD Cirebon Soroti Sarana Olahraga, Sophi Zulfia: Infrastruktur Harus Dibenahi Demi Prestasi |
![]() |
---|
Ribuan Warga Cirebon Terinfeksi TBC, Dinkes Beberkan Langkah Untuk Tekan Kasus |
![]() |
---|
Heboh Oknum Guru Diduga Lecehkan Murid, DPRD Kabupaten Cirebon Siap Turun Tangan |
![]() |
---|
Ramai-Ramai Urus SKCK di Polresta Cirebon, Pemohon Ngaku Prosesnya Lebih Cepat Karena Daftar Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.