Suhu Panas Majalengka Mulai Menurun, BMKG Ungkap Penyebabnya

Suhu panas di wilayah Kabupaten Majalengka dalam beberapa hari terakhir tampaknya mulai menurun.

Grid.id
ilustrasi Cuaca 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Suhu panas di wilayah Kabupaten Majalengka dalam beberapa hari terakhir tampaknya mulai menurun.


Padahal, BMKG sempat mencatat pada pekan lalu suhu maksimum di Majalengka menduduki peringkat pertama tertinggi di Indonesia.


Plt Kepala Stasiun BMKG Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, mengatakan, dari hasil pemantauan suhu udara maksimum di Majalengka mencapai 36,8 derajat celcius.

Baca juga: Suhu Maksimum di Majalengka Tembus 38,4 Derajat Celcius, BMKG Sebut Lebih Panas Dibanding Tahun Lalu


Menurut dia, suhu tersebut relatif lebih rendah apabila dibandingkan hasil pemantauan pada pekan lalu yang sempat menembus 38 derajat celcius.


"Hasil pemantauan satu hari terakhir suhu maksimum di Majalengka, khususnya pada siang hari, mencapai 36,8 derajat celcius," kata Ahmad Faa Iziyn saat dihubungi melalui pesan singkatnya, Jumat (13/10/2023).


Ia mengatakan, penurunan suhu itu tidak terlepas dari faktor sejumlah wilayah sekitar Majalengka seperti Cirebon yang mulai memasuki awal musim hujan.


Bahkan, sejak akhir pekan lalu sebagian wilayah Cirebon mulai diguyur hujan deras meski belum merata dan biasanya terjadi saat dinihari.


Bahkan, pihaknya menyebut pada pekan ini wilayah bagian selatan Kabupaten Majalengka juga mulai memasuki awal musim hujan.


"Mulai pertengahan bulan ini, diprediksi seluruh wilayah Kabupaten Majalengka akan memasuki awal musim hujan," ujar Ahmad Faa Iziyn.

Baca juga: BPBD Sebut Kebakaran Lahan Terjadi Hampir di Seluruh Kecamatan di Majalengka


Sementara Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, menyampaikan, hingga kini sebagian besar wilayah Majalengka masih dilanda kemarau.


Bahkan, pihaknya pun masih fokus untuk menanggulangi bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan yang terjadi akibat musim kemarau.


"Kami masih menanggulangi dampak bencana musim kemarau, dari mulai pendistribusian air bersih hingga kebakaran lahan," kata Rezza Permana.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved