Jumlah Warga Terdampak Kekeringan di Majalengka Tembus Lebih dari 25 Ribu Jiwa

Padahal, pada pekan lalu jumlah warga terdampak kekeringan di Kabupaten Majalengka tercatat mencapai 23.849 jiwa atau 6.753 KK.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sejumlah petugas Polres Majalengka saat mendistribusikan bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan di Desa Cipaku, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka, Rabu (4/10/2023) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Jumlah warga terdampak kekeringan di Kabupaten Majalengka pada musim kemarau kali ini menembus lebih dari 25 ribu jiwa.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, hingga kini jumlah warga terdampak kekeringan menembus 25172 jiwa atau 7684 KK.

Padahal, pada pekan lalu jumlah warga terdampak kekeringan di Kabupaten Majalengka tercatat mencapai 23.849 jiwa atau 6.753 KK.

Menurut dia, bertambahnya jumlah warga terdampak kekeringan tersebut tidak terlepas dari mundurnya prediksi awal musim hujan di wilayah Majalengka hingga November 2023.

"Fenomena El Nino juga turut memengaruhi bertambahnya jumlah warga terdampak kekeringan," kata Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Pramuka, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Jumat (13/10/2023).

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana.
Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana. (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Ia mengatakan, lebih dari 25 ribu warga terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini tersebar di 11 kecamatan se-Kabupaten Majalengka.

Di antaranya, Kecamatan Majalengka, Lemahsugih, Cigasong, Panyingkiran, Kasokandel, Palasah, Leuwimunding, Kadipaten, Kertajati, Sumberjaya, dan Jatitujuh.

Namun, pihaknya mengakui hanya terdapat 20 desa di 11 kecamatan tersebut yang terdampak kekeringan cukup parah meski tak menyebutkan detailnya.

Bahkan, warga di desa-desa itu pun mengalami krisis air bersih sejak beberapa waktu lalu, karena sumber air milik warga mengering akibat musim kemarau.

Karenanya, mereka hanya mengandalkan bantuan air bersih yang disalurkan rutin setiap hari dari BPBD, PMI, PDAM, TNI, Polri, dan lainnya untuk kebutuhan sehari-harinya.

"Tidak menutup kemungkinan jumlah warga terdampak kekeringan bakal bertambah, karena mundurnya prediksi awal musim hujan di Majalengka," ujar Rezza Permana.

Baca juga: 770 Ribu Liter Air Bersih Didistribusikan Kepada Warga Terdampak Kekeringan di Majalengka


 
 
 
 
 
 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved