Persibmania

Laga Persib vs Persita Bertepatan Dengan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Bojan Hodak

Laga Persib Bandung vs Persita Tangerang bertepatan dengan satu tahun Tragedi Kanjuruhan

Tribun Jabar/Deni Denaswara
Pelatih Persib Bandung Bojak Hodak (tengah) memberikan arahan saat memimpin latihan di Stadion Sidolig, Bandung, Jumat (4/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama


TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Laga Persib Bandung vs Persita Tangerang di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Minggu (1/10/2023), bertepatan dengan satu tahun tragedi Kanjuruhan Malang. 

Adapun tragedi Kanjuruhanmenelan ratusan korban jiwa tersebut, terjadi pada saat Arema FC berhadapan dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada 1 Oktober 2022 lalu. 


Akibat tragedi Kanjuruhan tersebut, kompetisi Liga 1 2022/2023 diberhentikan sementara selama dua bulan untuk mengenang para korban yang meninggal dunia di Tragedi Kanjuruhan Malang. 

Baca juga: H2H Persib vs Persita: Rekor Selalu Menang Selama 13 Tahun Tercoreng Musim Lalu


Memperingati satu tahun tragedi Kanjuruhan yang menimpa dunia sepak bola Indonesia, pelatih kepala Persib Bandung, Bojan Hodak angkat bicara. 


Pelatih berkewarganegaraan Kroasia tersebut mengatakan, meskipun dirinya belum berada di Persib Bandung pada saat tragedi Kanjuruhan, dirinya sudah mengetahui dan sempat shock mendengar kabar yang di alami Indonesia pada kala itu. 


"Ini merupakan kejadian yang seharusnya tidak pernah terjadi. Sepak bola harusnya menjadi hiburan untuk semua keluarga. Banyak keluarga yang datang ke stadion untuk menyaksikan sepak bola, dan bersenang-senang di akhir pekan," ujar Bojan Hodaksaat ditemui di Stadion Sidolig, Kota Bandung pada Kamis (28/9/2023). 


Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan Malang terjadi ketika suporter Arema FC yaitu Aremania, kecewa ketika tim kesayangannya kalah tipis dari Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3.

Baca juga: Dibalik Perekrutan Goran Paulic ke Persib, Diam-diam Bojan Hodak Sedang Turunkan Ilmu ke Pemain Ini


Dengan rasa kekecewaannya tersebut, Aremania meluapkan emosinya dengan turun ke lapangan untuk mengejar para pemain dan official Arema FC. 


Melihat aksi tersebut, petugas kepolisian melepaskan tembakan gas air mata kepada suporter yang anarki. Namun akibat tembakan gas air mata tersebut, penonton lain menjadi panik dan berhamburan ke segala arah. 


Akibat kejadian itu, 135 orang yang ada di Stadion Kanjuruhan Malang kehilangan nyawanya pada 1 Oktober 2022.


Bojan Hodak berharap, kejadian mengerikan tersebut tidak pernah terjadi lagi dikemudian hari. 


"Semoga kejadian seperti itu, tidak seharusnya terjadi lagi," pungkasnya dengan singkat. 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved