Sekda Majalengka Sebut Gejolak Harga Beras di Pasaran Masih Berlangsung, Ini Pemicunya

Gejolak harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Majalengka tampaknya hingga kini masih berlangsung.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Sekda Kabupaten Majalengka, Eman Suherman 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Gejolak harga beras di sejumlah pasar di Kabupaten Majalengka tampaknya hingga kini masih berlangsung.


Sekda Kabupaten Majalengka, Eman Suherman, mengatakan, fenomena itu menjadi salah satu perhatian utama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Majalengka.


Menurut dia, dari hasil pemantauan TPID Kabupaten Majalengka kenaikan harga beras di pasaran dipicu harga gabah kering yang merangkak naik dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Berkat GPM dan Bantuan Pangan, Harga Beras di Jawa Barat Mulai Terkendali


"Harga gabahnya sudah mencapai lebih dari Rp 8000 per kilogram, sehingga berdampak pada kenaikan harga beras," kata Eman Suherman saat ditemui di Setda Kabupaten Majalengka, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Senin (25/9/2023).


Ia mengatakan, dari pemantauan TPID saat inu harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Majalengka juga telah mencapai Rp 14 ribu perkilogramnya.


Pihaknya memastikan, TPID Kabupaten Majalengka langsung bertindak cepat, dan tidak berdiam diri melihat fenomena gejolak harga beras di pasaran dalam beberapa waktu terakhir.


Pasalnya, fenomena tersebut berpotensi memicu inflasi di Kabupaten Majalengka, sehingga TPID bertindak cepat untuk menyiapkan langkah-langkah antisipasinya.


"Kami dari TPID sudah membahasnya, dan mulai merumuskan langkah antisipasinya untuk mencegah inflasi akibat kenaikan harga beras," ujar Eman Suherman.


Eman menyampaikan, jajarannya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kabupaten Majalengka dan OPD lainnya.

Baca juga: KPM di Indramayu Bisa Tukar Bantuan Beras Jika Kualitasnya Kurang Baik, Ini Kata Bulog


Terutama mengenai pelaksanaan operasi pasar murah (OPM) khusus beras di Kabupaten Majalengka sebagai upaya untuk mencegah inflasi akibat kenaikan harga beras di pasaran.


"Saat ini, kami sedang menyiapkan teknis pelaksanaannya seperti apa, karena gejolak harga beras ini menjadi perhatian serius TPID Kabupaten Majalengka," kata Eman Suherman.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved