Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Lempar Handuk, Tak Perpanjang Darurat Kebakaran TPA Sarimukti

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, lempar handuk untuk menangani kebakaran di TPA Sarimukti dengan tidak akan memperpanjang status

Editor: Machmud Mubarok
Istimewa
Kondisi kebakaran TPA Sarimukti saat api kembali membesar 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT - Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, lempar handuk untuk menangani kebakaran di TPA Sarimukti dengan tidak akan memperpanjang status tanggap darurat bencana kebakaran yang berakhir pada Senin (11/9/2023) ini.

Seperti diketahui, status tanggap darurat bencana tersebut sudah ditetapkan sejak 22 Agustus 2023 dan tidak akan diperpanjang meski kebakaran TPA Sarimukti hingga saat ini belum benar-benar padam sepenuhunya.

Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, pihaknya tidak akan memperpanjang status darurat bencana kebakaran itu karena kewenangan pengelolaan TPA Sarimukti ada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Jadi kami menyerahkan penanganannya ke Pemerintah Provinsi karena TPA Sarimukti wilayahnya (kewenangan) provinsi," ujarnya di Perkantoran Pemda KBB, Senin (11/9/2023).

Baca juga: Pembuangan Sampah ke TPA Sarimukti Dibatasi Pascakebakaran, DLH KBB Cari Lahan Alternatif

Baca juga: Hari Ke-18 Kebakaran, Siswa di Sekolah Sekitar TPA Sarimukti Masih Belajar Daring

Menurutnya, jika penanganan dilakukan Pemprov Jabar dan menugaskan ke setiap kabupaten/kota untuk menangani pemadaman secara bersama-sama, maka penanganannya bisa lebih efektif dan api bisa cepat padam.

"Kalau provinsi menugaskan ke kabupaten/kota untuk benar-benar dikeroyok, pemadaman kebakarannya mungkin bisa lebih cepat," kata Hengky.

Penanganan kebakaran TPA Sarimukti, kata dia, harus dimonitor Pemprov Jabar karena pengelolaannya berada di bawah kewenangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, sedangkan Pemda KBB sudah kewalahan menangani kebakaran ini.

"Memang kami cukup kewalahan menangani kebakaran TPA Sarimukti karena kondisi api yang sudah berhasil dipadamkan tiba-tiba menyala lagi, terus padam dan nyala lagi seterusnya," ucapnya.

Ia mengatakan, kebakaran TPA Sarimukti masih sulit dipadamkan karena ada gas metan yang di dalam tumpukan sampah dan ditambah hembusan angin kencang sehingga api terus merembet dan sulit padam.

"Kondisi itu karena ada gas metan, terus api menyulut dan ditambah cuaca ekstrem sehingga sampah di TPA Sarimukti hingga saat ini masih ada titik api," kata Hengky.

Hingga saat ini, kata dia, proses pemadaman api di TPA Sarimukti masih terus dilakukan dan dibantu unit dari beberapa kabupaten, tetapi jumlahnya masih kurang dan  perlu mendapat bantuan dalam penanganannya.

"Mudah mudahan ada langkah yang lebih masif ketika kebakaran ini ditangan Pemprov Jabar," ujarnya.

Sampai hari Minggu 10 September 2023, kebakaran TPA Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) belum ada tanda-tanda akan padam sepenuhnya meski upaya pemadaman terus dilakukan.

Bahkan kobaran api yang masih muncul di beberapa titik sempat kembali membesar dan membakar tumpukan sampah di tiga zona pada 8-9 September 2023, sehingga kepulan asap di sekitar TPA pun kembali pekat.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan KBB, Siti Aminah Anshoriah mengatakan, kobaran api sempat kembali membesar di zona 1, 2, dan 4 akibat masih adanya gas metan, sampah yang mudah terbakar, dan hembusan angin kencang.

"Setelah kemarin sempat membesar, kondisi sekarang kembali normal. Cuma titik api dan kepulan asap masih ada seperti biasanya," ujarnya saat dihubungi, Minggu (10/9/2023).

Ia mengatakan, pada awalnya api membesar di zona 4 kemudian merembet ke zona 2 dan terakhir ke zona 1 yang dianggap kondisinya paling aman jika dibandingkan dengan zona-zona yang lain.

"Zona satu kan paling aman ya, tapi kemarin api justru membesar. Jadi petugas kami harus kembali berjibaku padamkan api lagi dengan dibantu petugas damkar dari Cianjur," kata Siti Aminah.

Hingga kini proses pemadaman masih dilakukan dengan menerjunkan tiga unit mobil damkar karena kondisinya belum benar-benar padam, sehingga zona yang terbakar harus ditangani dengan penyuntikan air ke dalam tumpukan sampah.

"Sekarang masih ada kepulan asap, artinya kalau ada asap titik api tetap ada di dalam tumpukan sampah, jadi petugas kami terus melakukan pemadaman," ucapnya.

Ia mengatakan, petugas damkar terus berjibaku hingga malam hari untuk memadamkan kebakaran tersebut karena kemunculan api bisa jelas terlihat saat kondisi gelap.

"Iya kalau malam hari, api masih terlihat jelas. Makanya petugas terus siaga melakukan pemadaman, semoga api bisa cepat padam," kata Siti Aminah. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved