Pilpres 2024

Anies Baswedan Bahas Ekonomi hingga Kesetaraan saat Bertemu Masyarakat Tionghoa di Bandung

Anies Baswedan bersama rombongan tiba di Museum Kebudayaan Indonesia Tionghoa sekitar pukul 11.25 WIB.

Editor: dedy herdiana
Tribunjabar.id/Nazmi Abdurahman
Bakal calon Presiden dari koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan saat berkunjung ke Museum Kebudayaan Indonesia Tionghoa, di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung, Sabtu (26/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman. 

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Bakal calon Presiden dari koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan berkunjung ke Museum Kebudayaan Indonesia Tionghoa, di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung, Sabtu (26/8/2023). 

Anies datang bersama sejumlah kader dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat seperti Siti Muntamah dan Ketua DPRD Kota Bandung, Teddy Rusmawan. 

Baca juga: Begini Sikap PPP Jabar Jika Sandiaga Uno Tak Jadi Wakil Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

Anies Baswedan bersama rombongan tiba di Museum Kebudayaan Indonesia Tionghoa sekitar pukul 11.25 WIB.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu kemudian diajak oleh tim dari Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP), selaku pengelola Museum untuk berkeliling.
 
Di museum, Anies diceritakan banyak hal etnis Tionghoa, mulai dari pertama datang ke Indonesia, membantu mengusir penjajah hingga peran etnis Tionghoa dalam membangun Indonesia hingga saat ini. 

Pada kesempatan itu, pun diajak berdialog bersama warga Tionghoa. Di sana, Anies berbicara tentang kesetaraan hingga ekonomi. 

Baca juga: Soal Beda Dukungan Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon dengan Zulkifli Hasan, Ini Kata Desy soal Sanksi

Anies mencontohkan saat menjadi Gubernur Jakarta. Salah satu prioritasnya adalah menghadirkan rasa keadilan dan kesetaraan. 

"Karena tugas saya di Jakarta jadi saya hanya bisa bicara Jakarta. Perlakuan negara kepada kelompok manapun dibuat setara, sehingga kita bisa memberikan perasaan kebersamaan," ujar Anies.

Selain itu, Anies juga bicara soal satu perekonomian, di mana saat ini masih terjadi perbedaan ekonomi di sejumlah wilayah. 

Masyarakat yang tinggal di kota besar di Jawa, kata dia, memiliki akses pada kebutuhan pokok yang harganya terjangkau. Berbeda dengan mereka yang tinggal di luar daerah Jawa.

"Harga air di Jakarta dan Bandung masih setara, tapi ketika pindah ke luar Jawa, maka harganya berubah. Kita harus membuat Indonesia satu perekonomian, terintegrasi sehingga kita memiliki perasaan kesejahteraan yang sama, satu perekonomian ini yang harus kita dorong," katanya.

"Untuk itu bisa dilakukan, kita harus memberikan kesetaraan kesempatan," tambahnya.

Baca juga: Muncul Rumah Pemenangan Anies Baswedan di Kuningan, Ternyata Ini Alasan dan Sumber Dananya

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved