Tak Ada Perempuan Dalam Komposisi Komisioner Bawaslu di 5 Kabupaten/Kota di Jabar Termasuk Indramayu
- Tidak adanya perwakilan perempuan dalam komposisi Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jawa Barat menjadi pertanyaan aktivis perempuan.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Tidak adanya perwakilan perempuan dalam komposisi Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jawa Barat menjadi pertanyaan aktivis perempuan.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Indramayu, Cianjur, Bogor, Subang, dan Kota Banjar.
Sekretaris Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Wilayah Jawa Barat, Darwinih mengatakan, di 5 kabupaten/kota itu sama sekali tidak ada calon anggota perempuan yang lolos pada tes wawancara dan kesehatan.
KPI pun mempertanyakan keterwakilan perempuan sebesar 30 persen yang menjadi ketentuan undang-undang.
Baca juga: Bawaslu Indramayu Yakin Potensi Pemilu Curang di Ponpes Al Zaytun Minim: Sudah Lakukan Deteksi Dini
"Kami meminta Bawaslu RI meninjau kembali hasil tim seleksi calon Bawaslu Kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Barat," ujar Sekretaris KPI Wilayah Jawa Barat, Darwinih kepada Tribuncirebon.com, Minggu (6/8/2023).
Darwinih menjelaskan, berdasarkan UU RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, pada Pasal 92 ayat (11) dijelaskan setiap anggota Bawaslu baik tingkat sampai daerah harus memperhatikan keterwakilan perempuan, yakni paling sedikit 30 persen.
Regulasi itu diperkuat pula dalam Peraturan Bawaslu Nomor 10 Tahun 2012 pada Pasal 41 ayat (1) dan diperjelas lagi dalam pedoman pelaksanaan Pembentukan Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota masa Jabatan 2023 -2028.
Akan tetapi, kenyataan di 5 kabupaten/kota di Jawa Barat tersebut, amanat undang-undang soal keterwakilan perempuan tidak dijalankan.
Darwinih menyebut, di Jawa Barat ada sebanyak 1.212 pendaftar, dari jumlah itu sebanyak 230 di antaranya pendaftar perempuan atau dengan kata lain hanya ada sekitar 19 persen saja.
Dari jumlah 230 calon perempuan yang mengikuti tes tulis dan psikolog, lanjut Darwinih, yang lolos hanya 87 orang saja atau sekitar 17 persen dari total peserta lolos seleksi sebanyak 516 orang.
"Dan pada tahapan tes kesehatan dan tes wawancara, tim seleksi mengumumkan hasilnya dari jumlah 87 peserta perempuan yang mengikuti tes, hanya tersisa 37 perempuan dari jumlah 254 calon anggota Bawaslu yang lolos atau hanya sekitar 14,6 persen perempuan," ujar dia.
Baca juga: Bawaslu Indramayu Yakin Potensi Pemilu Curang di Ponpes Al Zaytun Minim: Sudah Lakukan Deteksi Dini
Termasuk pada seleksi pendaftaran di kabupaten/kota. Misalnya Indramayu, kata Darwinih saat tes tertulis dan tes psikologi tercatat ada 12 calon perempuan dari total 71 peserta yang mengikuti tes.
Namun, pada pengumuman hasil penetapan tes tertulis dan tes psikologi, hanya ada satu calon perempuan saja yang lolos.
"Dan setelah tes kesehatan dan tes wawancara, malah tidak ada calon perempuan yang lolos, semuanya diisi oleh laki-laki," ujar dia.
Menanti Solusi Nyata Menekan Masalah Klasik Perkawinan Anak di Indramayu |
![]() |
---|
Banyak Anak Remaja di Indramayu Alami Kehamilan yang Tidak Diinginkan, ''Perlu Perhatian Khusus'' |
![]() |
---|
KPI Beri Penghargaan untuk Syaefudin, Ketua DPRD Indramayu Ini Peduli Terhadap Kaum Perempuan & Anak |
![]() |
---|
Kekerasan Seksual di Indramayu Cukup Tinggi, Korbannya Rata-rata Adalah Anak-anak |
![]() |
---|
KPU Majalengka Tetapkan 592 Bacaleg dalam DCS Pemilu 2024, Keterwakilan Perempuan Terpenuhi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.