Sengkarut BPR KR Indramayu

''BPR KR Indramayu Tak punya Hati Nurani'', Keukeuh Tak Cairkan Tabungan Meski Nasabah Sakit Keras

Seorang nasabah BPR Karya Remaja Indramayu harus cuci darah. Ia sudah menjual kulkas dan TV di rumahnya. Tetap saja uangnya tak bisa diambil.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Radi warga Kecamatan Terisi sekaligus nasabah BPR Karya Remaja, Selasa (1/8/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Pihak Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karya Remaja Indramayu disebut tidak punya hati nurani oleh nasabahnya.

Hal ini imbas mandeknya tabungan nasabah berjumlah miliaran di bank milik pemerintah tersebut.

Tiga nasabah yang sebelumnya dipriorotaskan dan dijanjikan untuk pencairan pada hari ini kembali melakukan penagihan. 

Bedanya mereka turut membawa anggota DPRD Indramayu dengan harapan bisa pulang membawa uang.

Harapan agar uang tabungan kembali rupanya kembali pupus.

Walau sudah didesak akan tetapi hasilnya tetap nihil.

Salah seorang nasabah, Radi warga Kecamatan Terisi mengatakan, kedatangannya hari ini sebenarnya bukan untuk menagih uang miliknya.

Melainkan uang milik tetangga tempat tinggalnya yang sedang sakit parah.

"Kalau uang milik saya ya sudah lah, itu bisa nanti. Tapi ini milik nasabah di Desa Cikawung atas nama Ibu Idar, dia sedang sakit," ujar Radi kepada Tribuncirebon.com, Selasa (1/8/2023).

Untuk biaya berobat, kata Radi, ibu Idar sampai harus menjual berbagai perabotan rumah.

Semua perabotan mulai dari televisi, kulkas, dan lain sebagainya sudah ludes dijual.

Uang hasil penjualan perabotan itu digunakan untuk biaya cuci darah dua kali dalam seminggu.

"Kalau minggu ini enggak dapat uang, katanya rumah yang mau dijual," ujar dia.

Kondisi tersebut pun disampaikan Radi kepada Plt Dirut BPR Karya Remaja Indramayu, Bambang Supena.

Akan tetapi pihak bank tetap berbelit dan tidak kunjung mencairkan uang tabungan. 

Alasan administrasi dan mencegah konflik jika pencairan dilakukan kepada sebagian nasabah menjadi alasan pihak bank.

Padahal dalam pertemuan minggu lalu, BPR Karya Remaja Indramayu berjanji dihadapan legislatif akan mencicil tabungan nasabah.

BPR Karya Remaja berencana akan mengeluarkan uang kas senilai Rp 2 miliar untuk mencicil membayar uang tabungan.

Mereka lalu meminta waktu 1 pekan untuk proses pencairan.

"Sampai sudah lewat 1 minggu tapi tetap berbelit, jadi dimana hati nuraninya?," ujar dia.

Baca juga: Nestapa Nasabah BPR Karya Remaja Indramayu, Dituding Koruptor Hingga Yayasan Diancam Akan Dibakar

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved