Lilis, Siswi SMK Korpri Majalengka Ikut Ekskul Balap Motor 'Road Race', Sempat Dilarang Orang Tua

Lilis Sri Nurasiyah, pelajar SMK Korpri Majalengka yang mengikuti ekstrakulikuler balap motor 'Road Race'.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Lilis Sri Nurasiyah, siswi kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 3, SMK Korpri Majalengka yang mengikuti ekstrakulikuler balap motor 'Road Race' 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Ada puluhan pelajar SMK Korpri Majalengka yang mengikuti ekstrakulikuler balap motor 'Road Race'.


Mereka kebanyakan hanya sebatas menyalurkan hobi dan bercita-cita ingin menjadi pembalap.


Namun olahraga yang identik dengan kaum laki-laki itu, ternyata diminati juga oleh perempuan.


Salah satunya, Lilis Sri Nurasiyah (16), siswi kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 3.

Baca juga: Sediakan Ekskul Balap Motor Road Race, Ini Prestasi yang Pernah Diraih Siswa SMK Korpri Majalengka


Lilis Sri Nurasiyah yang sudah sekitar setahun lalu mengikuti ekskul itu mengaku awalnya tertantang akibat sering nonton balapan motor di televisi.


Kebetulan juga, sekolahnya menghadirkan ekstrakurikuler sesuai dengan keinginannya untuk mencoba tantangan.


"Saya awalnya suka lihat di TV, keliatan keren bisa pakai motor balapan gitu," ujar Lilis kepada Tribun, Senin (31/7/2023).

Lilis Sri Nurasiyah, siswi kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 3, SMK Korpri Majalengka yang mengikuti ekstrakulikuler balap motor 'Road Race'
Lilis Sri Nurasiyah, siswi kelas XI Teknik Kendaraan Ringan (TKR) 3, SMK Korpri Majalengka yang mengikuti ekstrakulikuler balap motor 'Road Race' (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


Selain tertantang, kakaknya yang lebih dulu terjun ke olahraga ekstrem itu menjadi alasan dirinya menggeluti ekskul road race.


Disinggung mengenai olahraga tersebut yang identik dengan laki-laki, Lilis Sri Nurasiyah juga mengaku tak minder.


"Justru laki-laki aja bisa, kenapa perempuan gak," ucapnya.


Usahanya menggeluti dunia olahraga otomotif itu, diakuinya, sempat dihadapi dengan kendala.


Izin orang tua, menjadi tantangan yang perlu dihadapi hingga akhirnya mendukung untuk menjadi pembalap profesional.


"Awalnya sempat gak boleh, karena saya kan perempuan, waktu izin ikut ekskul road race di sekolah juga kan harus izin orang tua tuh, nah sempat gak dibolehin."


"Tapi itu dulu, sekarang justru orang tua mendukung saya jadi pembalap," jelas dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved