KISAH Sertu Agus RA, Tentara Miliarder di Kuningan, Masuk TNI Pakai Ijazah SMP Bertugas ke Timor

Nama Sertu Agus RA masih ramai dibicarakan belakangan ini, karena dikenal sebagai tentara miliarder.

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Kontributor Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai
Sertu Agus RA Prajurit TNI Miliarder di Kuningan 

Berjalan waktu kedinasan sebagai prajurit TNI, Agus mengemuka telah terjadi perpindahan tugas hingga bergabung dan menjadi prajurit TNI di Korem 063 / Sunan Gunung Djati Cirebon.

"Seingat saya dinas di Korem Sunan Gunung Djati Cirebon itu sekitar tahun 2002, hal itu setelah ada surat pindah tugas datang," ujarnya.

Kemudian, kata Agus merangkak tahun berikutnya atau pada antara tahun 2003 - 2004, terjadi perpindahan tugas hingga sekarang menetap di teritorial Makodim 0615/ Kuningan.

"Awal pindah ke Kuningan, saya menjadi Babinsa di Koramil Subang. Nah, kenapa bisa menjadi pengusaha alat khitan laser? Jadi, saat menjadi Babinsa, melihat dokter khitan seperti kesusahan akibat alat khitannya rusak," ujarnya.

Atas kondisi itu, Sertu Agus mendekati tim medis dan bersedia memberikan pertolongan serta perbaikan pada alat khitan dokter tersebut.

"Iya, saat mendekati dan mencoba menolong perbaikan alat khitan. Awalnya prihatin juga, ada dokter mau bantu warga bakti sosial khitanan masal, malah terjadi trouble pada alat khitannya, jadi dari situ pengalaman perbaikan hingga menciptakan alat khitan laser," ujarnya. 

Agus pemilik rumah mewah di sekitar tempat pemakaman umum di Desa Cipasung, Kuningan, Jumat (23/6/2023).
Agus pemilik rumah mewah di sekitar tempat pemakaman umum di Desa Cipasung, Kuningan, Jumat (23/6/2023). (Tribuncirebon.com/Ahmad Ripai)

Meniti usaha jualan alat khitan

Jualan alat khitan model laser, kata Agus, awal penjualan itu tidak mengambil pasar domestik, tapi penjualan dilakukan ke mancanegara luar negeri.

"Duh, kalau mengingat usaha awal penjualan itu pasar domestik tidak melirik. Sehingga saya main di luar negeri melalui ekspor," kata Agus.

Negara pengguna alat khitan produksi rumahan, kata Agus bahwa negara di Benua Eropa dan Australia. Negara-negara tersebut itu menjadi pasar prioritas.

Kemudian, tidak sedikit dokter di luar negeri pasti mempercayai kualitas alat khitan model laser lokal.

"Untuk pasar penjualan produk kami, awalnya itu negara Jerman dan menyusul banyak negara lain ikut menggunakan alat khitan buatan kami. Dalam perjalanan, jumlah produksi secara berkala mengakali kenaikan pembuatan alat khitan ini," ujarnya.

Dalam perjalanan bisnis alat khitan laser, Agus mengungkap, belum lama produk rumahan dengan branding Cautter Khitan Sonix ini mendapat perhatian hingga pejabat Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI berkunjung ke rumah produksinya di desa setempat.

"Iya, barang dagangan saya Cautter Khitan Sonix, akhir-akhir di kunjungi para pejabat. Mulai dari Kementerian Perdagangan dan Perindustrian, kepala dinas bahkan bupati pun berkunjung ke kami," ujarnya.

Dalam kunjungan yang dilakukan atas nama  pemerintah, Agus mengaku tidak berkenan dengan penawaran yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan usahanya. Sebab selama usaha di jalani ini sudah berjalan dan memiliki pasar dengan melibatkan warga atau reseller.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved