Miris Rumah Amel Bocah SD yang Rawat Kakek dan Adiknya di Majalengka Sudah Reyot

Sepanjang mata memandang juga hanya terlihat sekatan ruangan yang terbuat dari anyaman bambu dan pintunya hanya ditutupi kain.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Kondisi rumah Amel Amelia Putri (13), bocah yang harus merawat kakek dan adiknya di Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka 

Saat memasuki rumahnya, kesan reot sangat terasa.

Alas rumah Amel juga terbuat dari susunan papan kayu.

Sepanjang mata memandang juga hanya terlihat sekatan ruangan yang terbuat dari anyaman bambu dan pintunya hanya ditutupi kain.

Tidak ada foto keluarga seperti layaknya sebuah rumah.

Di sebelah Utara ruangan, terdapat sebuah tv jadul.

Sebelahnya lagi, terdapat tumpukan buku yang diketahui milik Amel saat belajar.

Beberapa kali juga terdengar suara retak ketika ada orang berjalan di dalam rumah tersebut.

Kepada Tribun, Amel mengaku ingin sekali menempati rumah yang lebih layak.

Namun bocah berusia 13 tahun itu tak bisa berbuat banyak.

Ia kini hanya fokus merawat kakeknya bernama Alyamin (70) yang mengalami penyakit stroke selama dua tahun terakhir.

Amel juga harus menjaga adiknya yang masih berusia 7 tahun.

"Untuk ngurus kakek dan adik itu pakai uang seadanya, makanya Amel sering gak bawa uang kalau ke sekolah, karena sudah habis untuk makan kasih kakek dan adik," ujar Amel, Jumat (2/6/2023).

Amel Amelia Putri (13), bocah SD asal Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Amel viral lantaran aksinya yang masih bocah tetapi telah melakukan pekerjaan mulia dengan merawat kakek dan adiknya
Amel Amelia Putri (13), bocah SD asal Desa Kalapadua, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka. Amel viral lantaran aksinya yang masih bocah tetapi telah melakukan pekerjaan mulia dengan merawat kakek dan adiknya (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Baca juga: Cerita Haru Amel, Bocah SD yang Rawat Kakek dan Adiknya di Majalengka: Mau Mamah Balik Lagi

Sementara, Kepala Desa Kalapadua, Nanang Nirwana mengatakan, rumah kakek Alyamin itu sejatinya sempat diajukan mendapatkan bantuan dari program rutilahu pemerintah.

Namun sang kakek selalu menolak lantaran, tak ada biaya tambahan untuk merenovasi rumahnya.

Nanang mengaku sudah berulang kali menawarkan untuk memperbaiki rumah Alyamin melalui rutilahu, namun selalu menolak karena tidak sanggup menyelesaikan pembangunan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved