Penemuan Mayat di Ciporang Kuningan

TKP Cucu Bunuh Nenek di Kuningan Mencekam, Bau Tak Sedap Usai Rekontruksi Masih Tercium

Asep yang juga tetangga korban, menceritakan, hal asing terjadi usai pembunuhan berlangsung, kawasan perumahan setempat sepi dan

Penulis: Ahmad Ripai | Editor: dedy herdiana
Tribun Cirebon/Ahmad Ripai
Rekontruksi kasus pembunuhan Ai Trisna di Kuningan. 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Tempat kejadian pembunuhan yang mengakibatkan sang nenek meninggal dunia oleh cucunya, sontak membuat kawasan sekitar mencekam dan aroma tak sedap daerah setempat tercium warga.

"Jadi, pengalaman setelah diketahui ada korban meninggal dan pelaku pembunuhan tertangkap, kawasan ini mencekam hingga sempat membuat trauma anak dan berpindah tempat selama sepekan," kata Asep Albar saat menceritakan keanehan di lokasi kejadian pembunuhan di Perumahan Puri Asri 3 Kuningan, Kamis (25/5/2023).

Alasan pindah domisili sementara, Asep mengemuka bahwa ini permintaan kedua anak dan istri.

"Kenapa saya pindah tempat sementara, karena kedua anak saya trauma dan mentalnya turun. Jadi saya harus mengikuti keinginan anak dan istri," ujarnya.

Asep yang juga tetangga korban, menceritakan, hal asing terjadi usai pembunuhan berlangsung, kawasan perumahan setempat sepi dan aroma tak sedap sering tercium warga. Dugaan aroma tak sedap itu akibat cairan keluar dari jasad korban.

"Ya sampai sekarang aroma tak sedap suka tercium. Nih, pas setelah kejadian ada yang mati, jalan ini sepi dan orang dalam lebih memilih jalan ke sebelah," ujarnya.

Hal aneh muncul, kata Asep mengaku sering menghirup bau tak sedap. Padahal, beberapa hari setelah kejadian dan jasad korban di makamkan, tempat kejadian perkara itu sudah di tabur bubuk kopi dan pewangi.

"Ya, setelah korban di makamkan, ada pihak keluarga menaburi bubuk kopi dan pewangi. Karena, bau tadi membuat tidak nyaman saja," ujarnya.

Informasi sebelumnya, kasus pembunuhan yang terjadi di Perumahan Puri 3 Asri Kuningan, sontak menjadi perhatian lapisan masyarakat sekitar. Terlebih kasus pembunuhan itu dilakukan pada Bulan Puasa yang masuk bulan penuh berkah.

Terlepas dengan situasi di tempat kejadian saat melangsungkan reka ulang, Deni Rudianto (50) yang juga keponakan korban hadir dan melihat praktek kekerasan perampasan nyawa korban. "Untuk penanganan kasus pembunuhan ini, keluarga percayakan semua kepada penegak hukum," kata Deni saat memberikan keterangannya tadi, Rabu (24/5/2023).

Kasus pembunuhan yang menjerat oknum mahasiswa terjadi di Perumahan Puri Asri 3 Kuningan, sontak membuat prihatin orang tua pelaku.

"Dengan kejadian ini tentu kami sangat prihatin. Bicara kesalahan, jelas yang paling bersalah itu saya sebagai orang tuanya," ungkap Agus yang kebetulan ayah pelaku saat berbincang di TKP usai melaksanakan reka ulang kasus tersebut, Rabu (24/5/2023).

Kesalahan besar, kata Agus mengungkap karena pelaku (anak) kurang perhatian dan pengawasan. Sebab, sejak pelaku (anak) duduk di kelas 2 SD itu menjadi korban kasih sayang.

"Ya, kesalahan besar hingga membuat anak begini, sewaktu dia (pelaku) kelas 2 SD saya pisah dengan ibunya dan ibunya pernah mengalami hal kurang baik hingga anak saya  jadi bulian menjadi seperti begini," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved