Orangtua Rivaldi di Majalengka Ungkap Komunikasi Terakhir dengan Anaknya Korban Kapal Tenggelam

sebanyak 17 ABK diketahui berkewarganegaraan Indonesia yang salah satunya orang Majalengka.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Foto Muhammad Rivaldi yang ditunjukan orangtuanya Anto (52), Selasa (23/5/2023), merupakan salah satu warga asal Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka yang dikabarkan menjadi korban kapal Lu Peng Yuan Yu 028 berbendera RRT atau China yang tenggelam di Samudera Hindia, Selasa (16/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Anto (52), seorang bapak di Desa Bongas Kulon, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka masih mengharapkan anaknya selamat dari tragedi kapal tenggelam di Samudera Hindia.

Diketahui, anaknya yang bernama Muhammad Rivaldi (20) dikabarkan menjadi salah satu korban tenggelam dari 39 Anak Buah Kapal (ABK) yang menumpangi kapal tersebut.

Baca juga: Warga Majalengka Jadi Korban Tenggelam Kapal Lu Peng Yuan Yu 028 Tiongkok, Ini Kata Keluarga

Dari jumlah itu, sebanyak 17 ABK diketahui berkewarganegaraan Indonesia yang salah satunya orang Majalengka.

Ditemui di rumahnya di Blok Selasa, RT.3/2, desa setempat, Anto mengungkap komunikasi terakhir sebelum dirinya mendapatkan kabar peristiwa naas tersebut.

Anto berkomunikasi dengan anaknya pada tanggal 3 Mei 2023, atau dua Minggu sebelum kejadian.

"Terakhir komunikasi itu kalau tidak salah tanggal 3 Mei 2023, dia saat itu sedang mendarat di Afrika," ujar Anto, Selasa (23/5/2023).

Masih diungkapkan Anto, bahwa anak bungsunya itu berencana pulang pada tangga 24 Mei 2024, besok.

Selama komunikasi juga, Rivaldi terus memastikan kabar bapaknya dalam keadaan sehat.

"Waktu itu kami berkomunikasi saling nanya kabar dan mengabarkan akan pulang tanggal 24 Mei 2023, tapi keburu ada kabar terjadi peristiwa ini," ucapnya.

Seperti diketahui, Anto mendapatkan kabar anaknya menjadi korban kapal tenggelam dari perusahaan yang memberangkatkannya.

Ia diberi kabar tiga hari usai peristiwa naas itu terjadi.

"Info awalnya saya langsung dari PT, saya dipanggil langsung waktu hari Jumat (19/5/2023), PT mengatakan bahwa atas nama Muhamad Rivaldi menjadi salah satu korban kapal tenggelam, di situ disertai juga nama kapal dan nomor registrasi nya tapi saya lupa nomornya," jelas dia.

Seminggu setelah kejadian, kata Anto, pihak keluarga belum mendapatkan informasi kembali terkini peristiwa naas itu.

Ia pun berharap, pemerintah pusat yang sampai saat ini masih mencari para awak ABK itu menemukan para korban, termasuk anaknya.

"Ya pasti saya minta anak saya segera dipulangkan dengan keadaan apapun."

"Supaya keluar juga tahu gitu kondisi terakhir anak saya."

"Apalagi Rival merupakan anak laki-laki satu-satunya yang saya inginkan begitu yang dibangga-banggakan," katanya.

Rivaldi sendiri anak ketiga dari tiga bersaudara dari pasangan Anto dan Wiwin (48).

Pemuda berusia 20 tahun itu baru sekitar lima bulan bekerja sebagai pencari ikan di kapal tersebut.

"Anak saya mulai kerja pertengahan bulan Desember 2022 melalui PT di Cirebon." 

"Waktu awal keberangkatan, saya juga nganterin ke PT, bahkan saya nitip pesan untuk titip anak saya, dan mereka meminta saya gak usah khawatir karena PT-nya resmi dan kalau ada apa-apa pasti dikabari."

"Kalau bekerjanya di China, karena memang jadi ABK di Kapal China," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, kapal penangkap ikan berbendera RRT Lu Peng Yuan Yu 028 dikabarkan tenggelam pada Selasa (16/5/2023).

Dikabarkan, ada 39 orang Anak Buah Kapal (ABK) yang menjadi korban dalam peristiwa itu.

Dari puluhan orang itu, 17 di antaranya Warga Negara Indonesia (WNI).

Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah melaporkan adanya temuan dua awak kapal berbendera China, Lu Peng Yuan Yu 028, yang tenggelam di Samudra Hindia.

Saat ditemukan, dua orang tersebut dinyatakan tewas.

Laporan tersebut diterima setelah Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI berkomunikasi dengan Kedutaan Besar China di Jakarta.

Namun pemerintah sampai saat ini masih mengidentifikasi dua jenazah tersebut, apakah WNI atau bukan.

Baca juga: Rivaldi, Jadi Korban Kapal Tenggelam, Keluarga di Majalengka Berharap Anaknya Cepat Ditemukan

 

 

 

 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved