Kontroversi Mahad Al Zaytun Dinilai Makin Panas, Pemda Indramayu Minta Masyarakat Tetap Kondusif

Kontroversi terhadap Mahad Al Zaytun Indramayu banyak yang menilai semakin menjadi-jadi di media sosial.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Indramayu, Jajang Sudrajat, Rabu (10/5/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kontroversi terhadap Mahad Al Zaytun Indramayu banyak yang menilai semakin menjadi-jadi di media sosial.

Banyak beragam fakta yang terjadi di pondok pesantren yang dipimpin oleh Syekh Panji Gumilang itu diunggah oleh banyak netizen.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang merencanakan perempuan jadi khatib Jumat.
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Syekh Panji Gumilang merencanakan perempuan jadi khatib Jumat. (Tangkap layar YouTube @Al-Zaytun Official)

Baca juga: Pemimpin Al Zaytun Rencanakan Perempuan Jadi Khatib Jumat, Kemenag Hanya Manggut-manggut

Mulai dari pelaksanaan salat Idulfitri yang bercampur antara jemaah laki-laki dan perempuan, azan nyeleneh, hingga nyanyian salam lagu rohani.

Mengenai hal tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu akhirnya angkat bicara.

Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Indramayu, Jajang Sudrajat meminta kepada masyarakat untuk bisa menjaga kondusifitas daerah soal banyaknya kontroversi soal Mahad Al Zaytun di media sosial.

"Kita sama-sama harus bisa menahan diri, kami juga memohon kepada masyarakat jangan sampai mengambil tindakan yang menbuat suasana tidak kondusif," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di ruangannya, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Ponpes Al Zaytun Disebut Aliran Sesat, Punya 7000 Santri Asal Singapura hingga Afrika Selatan

Jajang Sudrajat menyampaikan, terkait sejumlah kontroversi tersebut, saat ini sudah dalam pengkajian dari pemerintah pusat, terutama Kemenag dan MUI.

Mengingat, persoalan terkait agama ini sudah menjadi kewenangan pemerintah pusat.

Pemerintah daerah, dalam hal ini sifatnya hanya melakukan koordinasi.

Jajang menyampaikan, pihaknya juga mengajak kepada seluruh masyarakat untuk bersabar menanti hasil kajian yang dilakukan oleh pemerintah pusat soal Mahad Al Zaytun.

"Karena kaitannya ibadah ini, kewenangannya ada di pemerintah pusat," ucap dia.

Di sisi lain, Jajang menyampaikan, untuk situasi sekarang ini, ia memastikan tidak ada gejolak di lingkungan masyarakat sekitar Mahad Al Zaytun seiring semakin ramainya ponpes tersebut diperbincangkan di media sosial.

"Sejauh ini gak ada laporan (gejolak masyarakat di lapangan) karena kita ketahui bersama juga Al Zaytun itu tertutup," ujar dia.

Salat Idulfitri di Ponpes Al-Zaytun yang jadi perbincangan.
Salat Idulfitri di Ponpes Al-Zaytun yang jadi perbincangan. (Instagram Kamera Pengawas)

Baca juga: Heboh Soal Salat Idul Fitri di Ponpes Al-Zaytun Indramayu, MUI dan Kemenag Sepakat Hukumnya Sah

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved