Kisah Mahasiswa Majalengka Lebaran di Rusia, Sempat Salah di Rakaat Kedua Salat Id, ''Di Sini Beda''

Ini kisah Rendy mahasiswa asal Majalengka menjalani puasa dan lebaran di Rusia.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Dok Rendy Rizky Fahrezi
Salat Id di Rusia yang diabadikan oleh Rendy Rizky Fahrezi, mahasiswa asal Majalengka yang mendapatkan beasiswa kedokteran di Eropa. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Masih ingat dengan Rendy Rizky Fahrezi (19), anak yatim asal Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka yang mendapatkan beasiswa ke Eropa?

Kini tengah berada di Moskow, Rusia.

Di momen lebaran tahun ini, Rendy bercerita tentang kisahnya menjalani lebaran pertamanya di negeri orang dibanding di kampung halamannya.

Kepada media, bocah yang mendapatkan beasiswa kedokteran melalui program Kementerian Pendidikan Federasi Rusia itu mengaku ada perbedaan baik saat menjalani salat id maupun momen lebaran.

Bagi Rendy, ada kesan tersendiri saat menjalani puasa dan lebaran di negeri orang, yang tentunya berbeda budaya dengan di kampung halamannya.

Jika saat di kampung halaman takbir bertanda lebaran tiba sudah mulai terdengar begitu azan magrib, tidak demikian dengan di negara yang sekarang ditinggalinya.

"Jadi di sini teh mayoritas madzhab Hanafi, jadi agak berbeda."

"Berawal dari enggak ada takbiran, sepi di sini mah."

"Takbirannya paling awal-awal pas mau Salat Ied," ujar Rendy saat berbincang melalui pesan singkat, Senin (24/4/2023).

Untuk melaksanakan Salat Ied, alumnus SMAN I Jatiwangi itu harus melakukan perjalanan dari asrama tempatnya tinggal.

Bersama teman-temannya sesama mahasiswa muslim, Rendy berangkat menuju masjid yang akan menggelar Salat Ied, sekitar pukul 05.30 waktu setempat.

Adapun Salat Ied, dimulai pukul 07.00.

"Azan subuh di sini jam 2:51 dan Salat Ied jam 7. Kami berangkat dari asrama, rame-rame jam 5:30, ke Metro menuju stasiun Prospekt Mira, di saja ada salah satu masjid terbesar di Rusia."

"Dari awal masuk Metro sampai ke Masjid, kami melewati berbagai pos penjagaan dijaga ketat sama kepolisian. Sudah penuh banget di, sana. Jalan-jalan ditutup. Kami kebagian Salat di jalan raya," ucap anak sulung pasangan suami-istri (pasutri) Usep Saeful (almarhum)- Betty Nurbaetty itu.

Dalam hal pelaksanaan Salat Ied, jelas bocah yang saat ini tercatat sebagai mahasiswa di Financial University under the government of the Russian Federation di fakultas kedokteran itu  mengungkapkan, ada perbedaan yang sangat mencolok antara d kampung halaman dengan di masjid tersebut.

Perbedaan tersebut juga membuat Rendi dan beberapa temennya tidak seragam dengan jamaah lainnya.

"Ada hal unik juga. Di sini berbeda Salat Ied nya. Jadi, pada rakaat kedua ternyata takbirnya setelah membaca surat, bukan sebelum Al Fatihah kayak di kampung. Jadi saat orang lain takbir kita malah rukuk," jelas dia.

Seusai Salat Ied, jelas Rendy, sebenarnya ada acara di KBRI Moskow.

Namun Rendi harus melewatkan momen itu karena ada kelas yang harus diikutinya.

"Setelah semua beres, kami pergi, pulang bermaaf-maafan sama sesama muslim di sini."

"Sebenarnya ada acara halal bihalal di KBRI Moscow, tapi berhubung aku ada kelas, nggak bisa ikut. Sayang pisan sih. Katanya ada opor, gulai, es campur," katanya.

Sementara, Idulfitri di Rusia sendiri, jatuh pada hari Jumat, (21/4/2023).

"Hari Jumat, kata Mufti Rusia-nya, sama kaya Arab Saudi," ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Asal Majalengka Ukir Prestasi di Korea, Jadi Ketua Angkatan Mahasiswa dari 4 Benua

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved