Kriminalitas

8 Jenazah Korban Mbah Slamet Si Dukun Pengganda Uang Teridentifikasi, Ini Daftarnya

Tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi 6 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara.

|
TribunJateng.com/Permata Putra Sejati
Konferensi pers Polres Banjarnegara terkait kasus dukun penggandaan uang dan pembunuhan terhadap korbannya, Senin (3/4/2023). Dihadirkan tersangka TH alias Mbah Slamet dan rekannya BS. 

TRIBUNCIREBON.COM- Tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi 6 jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara.

Adanya tambahan empat jenazah membuat total ada delapan korban yang jenazahnya berhasil teridentifikasi dan diketahui identitasnya.

Tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah berhasil mengidentifikasi setelah pencocokan data post-mortem dan ante-mortem.

Delapan jenazah diketahui menyusul temuan adanya 12 korban yang ditemukan terkubur di sebuah kebun Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Senin (3/4/2023).

Inilah daftar dan identitas jenazah korban pembunuhan Mbah Slamet yang berhasil diidentifikasi:

Baca juga: Dua Kali Selamat, Pasutri Lampung Tewas Dihabisi Dukun Pengganda Uang di Kunjungan Ketiga

1. Theresia Dewi (47), warga Magelang

2. Okta Ali Abrianto (31), warga Magelang, anak Theresia

3. Suheri, warga Lampung

4. Riani, warga Lampung (istri Suheri)

 
5. Paryanto (53), warga Sukabumi

6. Irsad (43), warga Lampung

7. Wahyu Triningsih (40), korban merupakan istri Irsad

8. Mulyadi Pratama (46), warga Palembang

Soal jenazah yang telah teridentifikasi, Kombes Sumy Hastry Purwanti, Kepala Bidang (Kabid) Dokkes Polda Jateng menyebut sebelumnya pengumpulan data ante-mortem didapatkan termasuk dari keluarga terdekatnya.

Juga menggunakan metode ante-mortem yang dilakukan oleh Tim DVI Jateng dengan identifikasi ortodontologi atau gigi.

Setelah itu maka data ante-mortem akan dicocokkan dengan data tubuh asli korban yang ditemukan atau post-mortem (data setelah korban meninggal).

"Ini (jenazah) dari identifikasi primer, kalau tidak sidik jari gigi atau DNA," kata Kombes Sumy Hastry Purwanti, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.


Sementara diketahui dari data jenazah ada korban bernama Theresia Dewi dan Okta Ali yang merupakan ibu dan anak dari Magelang.

"Data post-mortem antem-mortem cocok, data gigi cocok, properti yang match dari keterangan keluarga yakni jam tangan oranye."

"(Jenazah Okta) cocok dengan data gigi dan (ada) kunci mobil Honda di celana," kata Kombes Sumy Hastry Purwanti.

Sementara pada jenazah Riani, polisi mencocokkan dengan data ante-mortem yang ada di sosial media.

Riani tampak melakukan video call terakhirnya dengan menggunakan baju kaus berwarna pink dan memakai jilbab segi 4 warna pink.

Hasil Autopsi

Sebelumnya 9 jenazah korban pembunuhan telah diperiksa tim forensik Bidokkes Polda Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaaan terungkap, enam jenazah berjenis kelamin laki-laki, tiga orang berjenis kelamin perempuan.

Kombes Sumy Hastry Purwanti mengungkap waktu kematian korban antara 6 sampai 24 bulan.

Pun soal kondisi jasad dalam keadaan pembusukan lanjut.

Ia mengatakan, untuk penyebab kematian lantaran lemas karena racun, untuk jenis racunnya belum dijelaskan lebih lanjut.

"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," paparnya, Selasa (4/4/2023) sore, mengutip TribunJateng.com.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunBanyumas.com/Permata Putra Sejati) (TribunJateng.com/iwan Arifianto)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved