Kultum Ramadhan 2023
Materi Kultum Ramadhan 2023, Ceramah Singkat Puasa Ramadhan Perintah untuk 'Tidak Melakukan'
Puasa Ramadhan menjadi waktu yang tepat untuk kita merenungi diri dan mengevaluasi kehidupan.
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Puasa Ramadan adalah salah satu kewajiban bagi umat Islam.
Selama sebulan penuh umat Islam berpuasa agar menjadi pribadi yang bertakwa.
Berikut ini Kultum Ramadhan 2023 oleh A Badru Rifa’i Dosen KPI IAI Persis Bandung.
Tema kultum atau ceramah ini adalah Puasa Ramadhan, Perintah untuk “Tidak Melakukan”.
"Puasa atau shaum berasal dari kata shama-yashumu-shaiman yang berarti menahan diri dari sesuatu, berhenti, diam, atau berada di suatu tempat.
Menurut al-Asfahani, asal shaum ialah berhenti berbicara. Shaum menurut syariat adalah “menahan secara, yakni menahan dari makan, minum, nikah (bersenggama), dan lain-lain sesuai dengan cara yang disyariatkan” (Subul as-Salam, II:150)
Puasa Ramadan adalah salah satu kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada setiap muslim sebagai bagian dari rukun Islam.
Ibadah puasa Ramadan dilakukan dengan menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri mulai dari fajar hingga terbenam matahari.
Tujuan utama dari ibadah ini adalah untuk bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, serta memperkuat hubungan spiritual antara hamba dan Sang Pencipta.
Puasa Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk merenungi diri dan mengevaluasi kehidupan kita (intropeksi), sehingga kita dapat memperbaiki diri dan semakin dekat dengan Allah SWT.
Puasa Ramadan merupakan perintah untuk “tidak melakukan” aktivitas tertentu yang biasanya dilakukan selama waktu tertentu dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu.
Jadi, dalam konteks ini, puasa Ramadan dianggap sebagai perintah untuk menahan diri dari melakukan sesuatu yang biasanya dilakukan pada waktu tertentu.
Pelaksanaan puasa Ramadan memiliki hubungan dengan teori "the law of polarity" atau hukum polaritas. Hukum ini menyatakan bahwa segala sesuatu dalam alam semesta ini memiliki proses yang berkesinambungan dan memiliki "lawan" yang sifatnya terbalik atau berlawanan.
Dalam teori ini, kita mampu menekan dan mengubah pikiran-pikiran negatif kita dengan memusatkan perhatian kita pada kutub yang polaritasnya berlawanan.
Sebagai contoh, setiap energi atau kekuatan di alam semesta memiliki dua kutub atau sifat yang berlawanan. Kekuatan tersebut memiliki sifat positif dan negatif yang saling melengkapi. Contohnya, cahaya dan kegelapan, panas dan dingin, atau bahagia dan sedih.
| Kultum Tanggal 27 Ramadan 1444 H, Tujuh Hal yang Bisa Dilakukan Agar Menjadi Pribadi Lebih Baik |
|
|---|
| Materi Kultum Ramadhan 2023, Ceramah Singkat Tentang Al Quran dan Sains |
|
|---|
| Materi Kultum Ramadhan 2023, Ceramah Singkat Soal Tarawih Superngebut, Bolehkah? |
|
|---|
| Materi Kultum Ramadhan, Puasa Momen Meningkatkan Ketakwaan, Bisa untuk Ceramah Salat Tarawih & Wajib |
|
|---|
| Materi Kultum Ramadhan 2023 Ceramah Singkat Memanfaatkan Masa Muda dan 3 Tema Kultum Lainnya |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.