Kondisi Terkini Gunung Merapi, Status Masih Siaga, Ini Aktivitas Kegempaan dan Guguran Lava

Ini kondisi terkini Gunung Merapi. Guguran lava masih terjadi. Status siaga.

Editor: taufik ismail
Kompas TV/Sunbhio Pratama
Kondisi Gunung Merapi setelah erupsi dan mengeluarkan awan panas pada Sabtu (11/3/2023) pukul 14.00 WIB dipantau dari Muntilan, Jawa Tengah. 

TRIBUNCIREBON.COM, YOGYAKARTA - Update status Gunung Merapi hingga hari Sabtu (25/3/2023).

Pihak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan status Gunung Merapi masih di level III atau Siaga.

Gunun Merapi masih terus mengeluarkan guguran lava.

BPPTKG melaporkan, Gunung merapi yang berada di perbatasan Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini, mengeluarkan guguran lava sebanyak 160 kali selama periode pengamatan 17-23 Maret 2023 atau sepekan terakhir.

"Guguran lava teramati 160 kali ke arah barat daya atau hulu Kali Bebeng dan Kali Boyong dengan jarak luncur maksimal 1.800 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, Sabtu (25/3/23).

Awan panas guguran juga teramati keluar dari Merapi sebanyak dua kali ke arah barat daya dengan jarak luncur 1.300 meter.

Menurutnya berdasarkan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Babadan 2, dan Ngepos, teramati adanya perubahan morfologi pada kubah barat daya Merapi yang dipicu guguran dan awan panas guguran.

"Untuk kubah tengah tidak ada perubahan yang signifikan," ucap dia, dikutip dari Antara.

Sedangkan, berdasarkan foto udara pada 13 Maret 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 1.686.200 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.312.100 meter kubik.

Intensitas kegempaan Merapi selama sepekan terakhir, kata Agus Budi Santoso, terhitung masih tinggi.

Selama kurun itu, Gunung Merapi tercatat mengalami dua kali gempa awan panas guguran, satu kali gempa vulkanik dalam, 41 kali gempa vulkanik dangkal, 201 kali gempa fase banyak, satu kali gempa frekuensi rendah, satu kali gempa embusan, 821 gempa guguran, dan lima kali gempa tektonik.

Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada pekan ini menunjukkan pemendekan jarak tunjam sebesar 0,03 cm per hari.

Status Siaga

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III yang ditetapkan sejak November 2020 silam.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran yakni di Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, dan Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak.

Selain itu potensi bahaya juga di Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, serta Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak. Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Baca juga: Gunung Merapi Diguyur Hujan Deras, BPPTKG Imbau Masyarakat Waspadai Banjir Lahar

Artikel ini sudah tayang di Kompas.TV.

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved