Kriminalitas

Awal Ramadhan, 4 Warga di Kota Sukabumi Jadi Korban Pembacokan, Satu Orang Tewas

Kasus pembacokan menjelang awal ramadan 2023 beberapa kali terjadi di wilayah Kota Sukabumi.

KOMPAS.com
Ilustrasi pembacokan 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah. 

TRIBUNCIREBON.COM, SUKABUMI - Kasus pembacokan menjelang awal ramadan 2023 beberapa kali terjadi di wilayah Kota Sukabumi


Terhitung, ada tiga peristiwa pembacokan yang mengakibatkan 3 orang luka serius dan 1 orang meninggal dunia. 


Kasus pertama, pembacokan terjadi pada Selasa (21/03/2023) yang menimpa korban UA (21) dan H (17) terjadi di jalan raya Pondok Halimun, tepatnya di Kampung Reuma RT.02 /07 Desa Perbawati. 


"Korban UA mengalami luka bacok dibagian punggung sebelah kiri. Sementara H mengalami luka bacok dibagian sebelah kiri," jelas Kapolsek Sukabumi, IPTU Ujang Taan. 

Baca juga: Remaja Asal Baros Kota Sukabumi Tewas Karena Disiksa dan Dibacok Orang Tak Dikenal


Pembacokan kedua terjadi kepada MR (21) tukang parkir di jalan Ottista, Kota Sukabumi


Saat terjadinya keributan, MR dihajar oleh kedua pelaku dengan menggunakan balok dan dibacok menggunakan senjata tajam Celurit. 


"Saat itu pelaku sudah membawa alat senjata tajam yang saat itu digunakan oleh pelaku untuk melakukan penganiayaan terhadap korban," ungkap Kapolsek Cikole, AKP Cepi Hermawan. 

Terduga pelaku pembacokan Dede Supriatna saat menjalani pemeriksaan di Polsek Cikole, Kota Sukabumi.
Terduga pelaku pembacokan Dede Supriatna saat menjalani pemeriksaan di Polsek Cikole, Kota Sukabumi. (Tribun Jabar/Dian)


Pasca dibacok dan dianiaya menggunakan balok oleh para pelaku, korban mengalami pingsan akibat dan langsung dibawa kerumah sakit oleh rekan korban untuk mendapatkan perawatan medis.

Baca juga: Pria di Sukabumi Diduga Jadi Korban Pembacokan, Wajah dan Mata Berlumuran Darah


Ada pun korban mengalami luka dipergelangan tangan sebelah kanan sebanyak 7 jahitan, luka di kepala atas sebanyak 7 jahitan, luka di punggung sebanyak 3 jahitan, luka di lutut sebelah kiri sebanyak 1 jahitan dan luka lecet di beberapa anggota tubuhnya. 


"Lukanya cukup serius. Sampai dengan saat ini korban masih dalam perawatan pihak medis di Rumah Sakit R. Syamsudin,S.H," ungkap Cepi. 


Terakhir, kasus perkelahian diduga antar pelajar di Kota Sukabumi yang mengakibatkan ARSS (15) meninggal dunia di bacok Kampung, Dicibuntu RT. 02, RW.06 Kelurahan Sindangpalay. Kecamatan Cibeureum.


Kemudian pada Kamis (23/03/2023) dinihari korban ARSS meninggal dunia di RSUD R Syamsudin SH. 


"Saat itu sekitar pukul 03.00 WIB. Saya liat kondisinya kaki keadaan sudah dingin, mata sudah memutih dan kondisi nafasnya sudah ngorok," kata Ayah Korban Andrianto Saputra.


"Disitu kondisi kita sudah pasrah. Tak lama setelah itu anak saya meninggal, karena kondisinya kritis," ucapnya. 


Kemudian pasca korban meninggal di RSUD R Syamsudin SH, langsung dilakukan pemulasaraan oleh pihak keluarga di rumah duka di Jalan Akik 10, Kecamatan Baros Kota Subumi. 


"Tadi Almarhum anak saya di makamkan di TPU dibelakang SMP 14 Baros," ungkap Andrianto Saputra.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved