Sejarah Serangan Umum 1 Maret Jadi Hari Penegakan Kedaulatan Negara, Masih Adakah Peran Soeharto?

Hari ini adalah momen peringatan Serangan Umum 1 Maret, yang kini jadi peringatan Hari Penegakan Kedaulatan Negara.

Editor: dedy herdiana
Kompas.com/(Djoko Poernomo)
Monumen Serangan Umum 1 Maret berada di area sekitar Museum Benteng Vredeburg yaitu tepat di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta. Monumen ini dibangun untuk memperingati serangan tentara Indonesia terhadap Belanda pada tanggal 1 Maret 1949. Judul Amplop: Monumen Bersejarah. 

"Maka masyarkat hanya akan berdebat tentang sosok yang paling berperan dan berjasa atas satu peristiwa sejarah," kata dia.

"Hasilnya, begitu narasinya diubah sedikit saja, berdebatan akan muncul, persis seperti yang hadir atas keluarnya keppres itu," lanjutnya.

Kuncoro menjelaskan, rezim kekuasaan juga memiliki peran besar dalam membentuk sejarah yang diyakini pada setiap generasi tertentu.

"Nah dititik ini maka menjadi wajar, orang-orang yang mungkin tidak memahami sejarah, atau belajar sejarah, hanya mendapat narasi sejarah dari bacaan sekilas," jelasnya.

"Misal generasi Orde Baru pasti mendapat narasi sejarah versi Orde Baru yang terus menerus ditanamkan dan itu yang dipahami dan sepertinya sampai sekarang itu yang masih kuat beredar dimasyarakat, bereaksi ketika Soeharto tidak disebutkan dalam keppres itu," lanjutnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sejarah dan Tujuan Hari Penegakan Kedaulatan Negara dan tayang di Kompas.com dengan judul: "Keppres Serangan Umum 1 Maret Tak Cantumkan Nama Soeharto, Ini Kata Sejarawan"

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved