Wisata Cirebon

Mau Wisata Asyik buat Refreshing atau Sekadar Kongkow saat Akhir Pekan di Cirebon? Ke Sini Aja Yuk!

Anda yang ingin memanfaatkan wisata jarak dekat demi bisa refreshing atau sekadar kongkow di Cirebon, berikut 4 tempat wisata yang mudah dijangkau

Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Suasana malam Alun-alun Kejaksan - Berikut 4 tempat wisata yang mudah dijangkau di Cirebon, cocok buat sekadar refreshing atau hanya buat kongkow. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Momen libur akhir pekan tinggal beberapa jam lagi.

Bagi Anda yang ingin memanfaatkan wisata jarak dekat demi bisa refreshing atau sekadar kongkow di Cirebon, berikut 4 tempat wisata yang mudah dijangkau di daerah yang berjuluk Kota Udang.

Empat tempat wisata Cirebon ini menyuguhkan suasana nyaman bahkan ada yang lokasi yang memiliki spot foto bagus di malam hari.

Baca juga: Libur Akhir Pekan Tiba, Ini 2 Tempat Wisata Baru di Kuningan, Tiketnya Cuma Rp 10 Ribu dan 20 Ribu

Biar lebih jelasnya simak berikut ini laporannya;

1. Taman Cirebon

Taman Cirebon yang berada di Jalur Pantura, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, kini dilengkapi banyak fasilitas.

Karenanya, taman yang dibangun dari program CSR Cirebon Power tersebut dapat menjadi pilihan bagi masyarakat untuk bersantai alias refreshing bersama keluarga, khususnya saat akhir pekan.

Baca juga: Weekend Telah Tiba, Ini Lima Tempat Wisata Gratis di Cirebon, Viewnya Indah, Suasananya Romantis

Menikmati suasana di Taman Cirebon ini bisa menjadi pilihan alternatif untuk refreshing keluarga selain mengunjungi tempa wisata yang ada di Cirebon dalam menghabiskan waktu liburan weekend.

Suasananya tampak asri, karena dikelilingi pepohonan rindang, bahkan hawa sejuk pun langsung terasa ketika pertama kali melangkahkan kaki memasuki areal taman itu.

Kursi dan meja pengunjung berada di bagian tengah taman yang dikelilingi bangunan tempat stand UMKM, musala, perpustakaan, hingga gazebo berukuran cukup besar.

Stand UMKM di Taman Cirebon menyediakan beragam produk makanan maupun minuman yang dapat dinikmati para pengunjung sambil bersantai.

Penanggung Jawab Taman Cirebon, Setiawan Bayu Nugroho, mengatakan, fasilitas yang batu ditambahkan di taman itu dialah perpustakaan dan GOR.

Menurut dia, taman dan seluruh fasilitas di dalamnya dapat digunakan oleh pengunjung, karena taman tersebut juga memang dibangun untuk masyarakat.

"Silakan, Taman Cirebon ini dan seluruh fasilitasnya terbuka untuk umum," ujar Setiawan Bayu Nugroho saat ditemui di Taman Cirebon, Sabtu (28/1/2023).

Sejumlah warga saat bersantai di Taman Cirebon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Sabtu (28/1/2023).
Sejumlah warga saat bersantai di Taman Cirebon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, Sabtu (28/1/2023). (DOK. PENGELOLA TAMAN CIREBON)

Ia mengatakan, terdapat dua gerai yang baru di buka di sentra kuliner Taman Cirebon, yakni Kopi Gincu Pantura dan Bakso Gatel.

Kehadiran dua gerai itu menambah pilihan bagi pengunjung maupun pengendara yang melintas sekadar untuk beristirahat dan bersantai di taman tersebut.

Taman Cirebon berada di sisi kiri Jalur Pantura Cirebon - Jawa Tengah, persis di sebelah timur PLTU Cirebon Power Unit 1 dan sebelum jembatan Kanci.

"Jam operasional pusat kuliner di Taman Cirebon Power dibuka mulai pukul 10.00 WIB - 21.00 WIB, tapi nanti bisa berubah sesuai kebutuhan masyarakat," kata Setiawan Bayu Nugroho.

2. Alun-alun Sangkala Buana

Alun-alun Keraton Kasepuhan telah selesai direvitalisasi dan rencananya akan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada hari ini.

Revitalisasi alun-alun yang kini diberi nama Alun-alun Sangkala Buana itu dimulai sejak pertengahan 2021 dan menggunakan dana dari Pemprov Jabar senilai Rp 10,4 miliar.

Direktur Badan Pengelola Keraton Kasepuhan (BPKK), Ratu Raha Alexandra Wuryaningrat, mengatakan, rencananya seremoni peresmian Alun-alun Sangkala Buana dimulai pukul 15.00 WIB.

Suasana Alun-alun Sangkala Buana yang akan diresmikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, haru ini di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (4/2/2022).
Suasana Alun-alun Sangkala Buana yang akan diresmikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, haru ini di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (4/2/2022). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Saat ini, pihaknya tengah sibuk menyiapkan acara peresmian tersebut dan memastikan kondisi alun-alun dari mulai kebersihan hingga sarana serta prasarananya siap.

"Persiapan dari beberapa hari lalu sudah dilakukan, dan sekarang tinggal finishing untuk memastikan acara peresmiannya berjalan lancar," kata Alexandra Wuryaningrat saat ditemui di Keraton Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (4/2/2022).

Ia mengatakan, seremoni peresmian Alun-alun Sangkala Buana diawali penampilan tari Topeng Cirebon untuk menyambut kedatangan rombongan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil.

Selain itu, Kang Emil juga direncanakan menandatangani prasasti dan menggunting pita sebagai tanda peresmian alun-alun yang berada persis di depan kompleks Keraton Kasepuhan tersebut.

Pihaknya bersyukur, setelah direvitalisasi alun-alun itu kondisinya lebih tertata dan kekinian sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bersantai.

"Sekarang kondisinya lebih rapih dan cantik, sehingga dapat dijadikan spot foto baru di sekitar Keraton Kasepuhan," ujar Alexandra Wuryaningrat.

Ia berharap, masyarakat dapat bersama-sama menjaga kebersihan dan kondisi Alun-Alun Sangkala Buana yang telah direvitalisasi tersebut.

Pasalnya, menurut dia, sarana dan prasarana alun-alun sebagai ruang terbuka hijau (RTH) harus dijaga dengan baik demi kenyamanan bersama.

Baca juga: Cantiknya Alun-alun Kuningan Diresmikan Ridwan Kamil, Ada Patung Kuda Air Mancur hingga Amphitheater

3. Taman Pedati Gede

Berusia lebih dari lima abad, pedati gede masih disimpan di Situs Pedati Gede di Kelurahan Pekalangan, Kecamatan Pekalipan, Kota Cirebon.

Belum lama ini, Pemkot Cirebon juga membuat replikanya. Masyarakat bisa menikmatinya di Taman Pedati Gede di Jalan Perkantoran, Kecamatan Lemahwungkuk, yang baru diresmikan, Senin (12/12/2022).

Meski dibuat pada abad ke-15, pedati gede sudah memiliki sistem yang canggih. Alat transportasi yang pembuatannya diprakarsai Pangeran Cakrabuana dan Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati ini sudah memiliki sistem peredam kejut.

Tak hanya sistem suspensi, roda pedati juga dirancang untuk bisa dilepas-pasang sesuai dengan kebutuhan.

"Jadi, rodanya bisa empat, enam, delapan, hingga 10 pasang, tergantung pada jumlah muatannya," ujar Tri Prakosa, Ketua Tim Pelaksana Revitalisasi Taman Pedati Gede, yang juga Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin Dirgantara ITB, saat ditemui usai peresmian Taman Pedati Gede, kemarin.

Ia mengatakan, pada masanya, pedati gede dipergunakan untuk mengangkut kayu jati dari Jawa Tengah yang akan dipakai untuk membangun Keraton Cirebon.

Itu sebabnya, roda pada kendaraan itu dirancang agar dapat dibongkar pasang sesuai jumlah kayu yang diangkutnya. Beban tersebut juga menjadi kuncian bagi rangka pedati saat pedati itu ditarik oleh kerbau.

Selain itu, bagian rodanya juga dapat bergeser naik dan turun berdasarkan kontur jalan yang dilalui, sehingga berfungsi menjadi suspensi pedati gede. Dengan suspensi ini, roda pedati bisa bertahan lebih lama, dan pedati dapat menanggung lebih banyak beban.

"Pedati gede ini didesain untuk melaju perlahan sambil mengangkut barang dan ditarik kerbau. Kalau di era sekarang mungkin seperti trailer," ujar Tri.

"Bagi saya, ini merupakan fenomena yang sangat luar biasa. Pedati gede ini dibuat pada abad ke-15 tetapi sudah menggunakan teknologi yang canggih meski bahannya dari kayu," lanjutnya.

Untuk mendapatkan referensi yang lengkap mengenai struktur pedati ini, Tri mengaku, harus terbang ke Leiden, Belanda.

Pasalnya, kondisi pedati gede yang asli, yang masih tersimpan di situsnya, sudah mulai rusak di beberapa bagian karena sempat terbakar.

Namun, referensi yang ditemukan di Leiden pun ternyata masih belum lengkap sehingga Tim ITB harus bekerja keras untuk mendesain kembali pembuatan replikanya yang skalanya 1 : 1, persis seperti aslinya.

"Kami menggunakan bahan resin untuk membuat replika pedati gede ini karena lebih kuat. Jika menggunakan kayu seperti aslinya maka dikhawatirkan tidak kuat," ujar Tri.

Kemarin, replika itu sudah dipajang dengan megahnya di Taman Pedati Gede. Taman Pedati Gede diresmikan langsung oleh Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, didampingi Wakil Wali Kota Cirebon, Eti Herawati, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, beserta jajaran Forkopimda Kota Cirebon lainnya.

Taman seluas 990 meter persegi tersebut sebelumnya hanya pembatas jalan yang panjangnya kira-kira 100 meter dan dilengkapi trotoar di sisi kanan dan kirinya.

Taman Pedati Gede yang baru diresmikan Pemkot Cirebon di Jalan Perkantoran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Senin (12/12/2022).
Taman Pedati Gede yang baru diresmikan Pemkot Cirebon di Jalan Perkantoran, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Senin (12/12/2022). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Kini taman itu juga dihiasi beberapa pohon palem dan replika pedati gede, sebagai salah satu warisan sejarah Kota Cirebon.

Taman Pedati Gede terbagi menjadi beberapa area. Selain area diorama yang indah dengan berbagai tanaman bunga di sekelilingnya, ada juga taman asri, dan altar di mana replika pedati gede dipajang. Tak hanya itu, taman ini juga dilengkapi amfiteater. Bukan amfiteater biasa, tapi amfiteater yang lengkap dengan fasilitas panggungnya.

Di bagian paling belakang juga ada beberapa bangku dan meja berbentuk kotak yang dibuat dari semen. Tak hanya itu, di sana juga terdapat areal bermain anak yang menyenangkan.

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, mengatakan taman ini dikerjakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon. Ia berharap Taman Pedati Gede dapat menjadi ikon baru Kota Cirebon, khususnya di bidang pariwisata.

"Mulai hari ini dibuka untuk umum, termasuk wisatawan yang berkunjung ke Kota Cirebon," ujar Nashrudin.

Kepala DPRKP Kota Cirebon, Wandi Sofyan, mengatakan revitalisasi Taman Pedati Gede ini mereka kerjakan bekerjasama dengan LPPM ITB Bandung.

"Kami juga memasang banyak lampu hias di replika Pedati Gede di taman ini, sehingga tampilannya semakin cantik saat malam hari," kata Wandi.

Baca juga: Taman Pedati Gede Diresmikan, Warga Senang Tempat Wisata di Kota Cirebon Bertambah

4. Alun-alun Kejaksan

Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon telah dibuka untuk umum sejak awal pekan ini.

Warga pun tampaknya penasaran dengan tampilan alun-alun setelah direvitalisasi sejak 2019 itu.

Hal itu terbukti dari banyaknya warga yang menyambangi Alun-alun Kejaksan setiap harinya.

Kini, alun-alun tersebut mempunyai sejumlah fasilitas yang bisa dimanfaatkan warga.

Baca juga: Cantiknya Suasana Malam di Alun-alun Kejaksan Kota Cirebon, Banyak Lampu Kelap-kelip

Baca juga: DPUPR Kota Cirebon Janji Bakal Percantik Alun-alun Kejaksan, Bakal Ditambah Dancing Water & Swafoto

Di antaranya, micro library, plaza memorial, taman bermain anak, basement, dan lainnya.

Selain itu, beberapa titik di Alun-alun Kejaksan juga tampaknya menjadi spot foto favorit masyarakat.

Berikut tiga spot foto favorit warga di kawasan Alun-alun Kejaksan yang berhasil dirangkum Tribuncirebon.com.

Sign In Alun-alun Kejaksan

Sign in Alun-alun Kejaksan di sisi Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam.
Sign in Alun-alun Kejaksan di sisi Jalan Siliwangi, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam. (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Sign in atau tanda masuk Alun-alun Kejaksan merupakan spot foto favorit masyarakat yang pertama.

Tulisan Alun-alun Kejaksan setinggi kira-kira satu meter dan panjangnya hampir mencama lima meter dijadikan banyak warga sebagai lokasi berfoto.

Terutama pada malam hari karena sign in tersebut dipasangi lampu sehingga akan menyala sangat terang.

Bahkan, tak jarang warga harus antre untuk berfoto di lokasi tersebut. Selain itu, ada juga warga yang berfoto bersamaan di kedua sisi sign in itu.

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 3 Ramadan di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon, & Bacaan Niat Puasa

Baca juga: Ibu Gugat Anak di Majalengka Soal Status Anak dan Warisan, Anak Angkat Disebut Ingin Kuasai Warisan

Gapura Candi Bentar

Gapura candi bentar di Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam.
Gapura candi bentar di Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam. (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Gapura candi bentar di Alun-alun Kejaksan menjadi spot foto favorit selanjutnya.

Bentuknya tampak berundak seperti gerbang masuk keraton dan tingginya kira-kira mencapai sembilan meter.

Candi bentar menjadi spot foto favorit warga dikarenakan dari sudut itu menghasilkan latar belakang Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon.

Selain itu, pada malam hari kelap kelip lampu akan mengiasi candi bentar sehingga cahaya menambah foto yang dihasilkan semakin ciamik.

"Candi bentar ini memang bagus difotonya, banyak yang antre," kata Dewa Yusuf (38) warga Kelurahan Panjunan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, saat ditemui di Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam.

Ia sendiri harus menunggu beberapa saat untuk mengambil foto di jalan yang berada di tengah candi tersebut.

Namun, ia mengaku hasil fotonya cukup bagus sehingga tidak mempermasalahkan meski harus mengantri dahulu.

Micro Library

Micro library di Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam. 
Micro library di Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, Rabu (14/4/2021) malam.  (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Alun-alun Kejaksan dilengkapi fasilitas micro library sehingga pengunjung bisa mengisi waktu sambil membaca buku.

Bangunannya berada di sisi barat alun-alun yang berhadapan langsung dengan Masjid Raya At-Taqwa Kota Cirebon.

Bentuknya juga tampak mengadopsi bagunan keraton seperti gapura candi bentar di Alun-alun Kejaksan.

Namun, bagian tengahnya terlihat seperti dibelah tangga untuk menuju bagian atapnya.

Tangga itupun dihiasi lampu yang membuatnya semakin cantik sehingga banyak warga yang berfoto di lokasi tersebut.

Selain itu, bagian atapnya pengunjung bisa melihat seluruh areal alun-alun dari ketinggian.

Warga pun menjadikan rooftop micro library tersebut sebagai spot favorit untuk berfoto.

Jika Anda ingin menikmati suasana malam di Alun-alun Kejaksan dan mengabadikan momennya maka disarankan mengguankan fitur kamera mode malam.

Agar foto yang dihasilkan lebih cantik dan dapat menangkap cahaya lampu-lampu secara sempurna.

(Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)

Baca berita Tribuncirebon.com lainnya di GoogleNews

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved