Berita Indramayu

Jelang Imlek, Harga Jengkol di Indramayu Meroket Hingga Rp 60 Ribu Per Kilogram, Pembeli Protes

Harga jengkol kualitas super di Pasar Baru Indramayu melonjak tinggi hingga mencapai Rp 60 ribu per kilogram pada momen Tahun Baru Imlek 2023.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Jengkol dagangan Titin (34) pada kiosnya di Pasar Baru Indramayu, Minggu (24/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Harga jengkol kualitas super di Pasar Baru Indramayu melonjak tinggi hingga mencapai Rp 60 ribu per kilogram pada momen Tahun Baru Imlek 2023.

Harga tersebut bahkan lebih mahal jika dibanding harga ayam broiler yang dijual Rp 35 ribu per kilogram.

Baca juga: Harga Beras di Indramayu Meroket Jadi Rp 12 Ribu Per Kilogram, Awal Tahun Sudah 2 Kali Naik Harga

"Yang lagi naik itu jengkol, malah lebih mahal dari daging ayam," ujar salah seorang pedagang di Pasar Baru Indramayu, Titin (46) kepada Tribuncirebon.com, Minggu (22/1/2023).

Titin menyampaikan, kenaikan harga jengkol ini sudah terjadi sejak awal tahun 2023, saat itu dijual dengan kisaran harga Rp 30-35 ribu per kilogram.

Kemudian menjelang Tahun Baru Imlek, harganya justru semakin meningkat hingga menyentuh harga Rp 60 ribu per kilogram.

"Naiknya sampai Rp 30 ribu untuk jengkol," ujarnya.

Berbeda dengan daging ayam broiler, harganya justru turun. 

Baca juga: Beras Mulai Sulit Didapat di Indramayu Hingga Bikin Harga Naik, Pedagang Berharap Petani Cepat Panen

Dari semula dijual Rp 38 ribu per kilogram kini turun menjadi kisaran harga Rp 35 ribu per kilogram.

"Kalau kata pelanggan sih, dari pada beli jengkol mending juga beli daging ayam," ujar dia.

Jengkol dagangan Titin (34) pada kiosnya di Pasar Baru Indramayu, Minggu (24/1/2023).
Jengkol dagangan Titin (34) pada kiosnya di Pasar Baru Indramayu, Minggu (24/1/2023). (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Sementara itu, salah seorang pembeli jengkol, Surenti (47) sempat protes saat membeli jengkol dengan harga yang mahal.

Ia sangat berharap agar harga jengkol bisa kembali normal. Mengingat harganya yang melonjak tinggi.

"Saya memang kalau beli gak banyak, karena cuma sebagai pelengkap lalapan saja. Tapi sebagai ibu-ibu tetap keberatan kalau harganya makin mahal," ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved