Teror Kasus Hilangnya Puluhan Motor di Indramayu Dalam Sebulan Terakhir Terungkap, Ini Pelakunya

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Teror kasus pencurian puluhan sepeda motor yang terjadi dalam sebulan terakhir di Kabupaten Indramayu akhirnya terungkap.

Tidak tanggung-tanggung, sedikitnya ada 17 sepeda motor yang dibawa kabur oleh tersangka.

Baca juga: Wanita Muda Indramayu Ditangkap Polisi Jelang Subuh Depan Mushola, Sembunyikan Sabu dengan Cara Ini

Pada hari ini, maling yang mencuri puluhan sepeda motor tersebut diperlihatkan polisi dihadapan publik.

Ia bahkan harus digiring menggunakan kursi roda karena kaki kirinya dihadiahi timah panas oleh polisi.

Saat itu, pelaku dilakukan tindakan tegas terukur karena melakukan perlawanan dan mengancam nyawa petugas ketika hendak diamankan.

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar mengatakan, tersangka pencurian sepeda motor tersebut berinisial D (28) warga Desa/Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu.

Ia berhasil diamankan tim khusus yang dibentuk Sat Reskrim Polres Indramayu pada Sabtu (14/1/2023) ketika pelaku hendak pulang ke rumahnya.

"Hasil pemeriksaan, pelaku ini beraksi mulai bulan Desember 2022 sampai dengan Januari 2023," ujar dia didampingi Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Fitran Romajimah saat konferensi pers di Mapolres Indramayu kepada Tribuncirebon.com, Senin (16/1/2023).

AKBP M Fahri Siregar menyampaikan, 17 sepeda motor hasil curian itu digondol tersangka dari berbagai wilayah di Kabupaten Indramayu.

Dengan rincian, Kecamatan Widasari sebanyak 2 TKP, Jatibarang sebanyak 7 TKP, Kertasemaya sebanyak 2 TKP, Balongan sebanyak 1 TKP, Juntinyuat sebanyak 1 TKP, Indramayu sebanyak 1 TKP, Sliyeg sebanyak 2 TKP, dan Karangampel sebanyak 1 TKP.

Dari total 17 sepeda motor yang hilang, 10 sepeda motor di antaranya berhasil diamankan polisi.

Polisi pun masih terus melakukan penyelidikan perihal kasus tersebut untuk mencari sisa kendaraan sepeda motor yang masih hilang.

Termasuk mencari keberadaan dua pelaku lainnya, yakni AT yang berperan sebagai joki dan mengawasi situasi sekitar lokasi dan MK yang berperan sebagai penadah. Keduanya saat ini masih dalam pencarian polisi atau DPO.

AKBP M Fahri Siregar menceritakan, saat beraksi, tersangka D yang berperan sebagai eksekutor masuk ke dalam rumah atau kos-kosan korban dengan cara mencongkel jendela rumah.