Kolesterol Tinggi Juga Bisa Menyerang Anak-anak, Makanan Ini yang Harus Dihindari
Ada sejumlah makanan yang harus dihindari agar Anda dan anak-anak tak terkena kolesterol tinggi.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Kolesterol merupakan lemak yang ditemukan di kebanyakan jaringan tubuh.
Namun ketika jumlah lemak dalam darah jumlahnya berlebih bisa mengakibatkan kolesterol tinggi
Dalam program Tribun Health, Dokter Evi Novitasari mengatakan, seseorang dikatakan memiliki kolesterol tinggi apabila kadar kolesterol dalam darah lebih dari 200 mg/dL.
Ada banyak hal yang menjadi penyebab kolesterol tinggi, di antaranya adalah gaya hidup yang tidak sehat hingga makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Dokter Evi menyebutkan bagi penderita kolesterol tinggi terdapat beberapa makanan yang harus dihindari.
"Makanan yang mengandung lemak seperti gorengan dan minyak, kulit sapi, kulit ayam, jeroan seperti tamusu, ampela, jantung itu sebaiknya dihindari karena memiliki kolesterol jahat yang tinggi," kata Dokter Evi.
Makanan tersebut memang tidak bisa dipungkiri menjadi favorit berbagai kalangan mulai dari remaja hingga orang tua.
Sementara itu bagi anak-anak, Dokter Evi menyarankan untuk tidak sering memakan fast food atau junk food karena kolesterol tinggi tidak hanya diderita oleh lansia saja tetapi juga anak-anak hingga usia produktif.
"Makanan kemasan seperti kornet, sosis, kentang goreng, burger, dan berbagai fast food itu, kan, enggak ada gizinya dan kurang serat," ujarnya.
Oleh karena itu, Dokter Evi menyarankan untuk mengganti makanan dengan makanan yang rendah lemak.
"Makanan bisa diganti dengan makanan yang diolah dengan cara dikukus dan direbus. Lemak jenuhnya ada santan, dan untuk protein bisa ganti tahu dan tempe," ujarnya.
Siapa sangka ternyata tahu dan tempe justru lebih aman dibandingkan telur, karena telur mengandung 164 mg kolesterol sedangkan bagian kuningnya berjumlah 242mg.
Untuk mencegah kolesterol yang telat ditangani, Dokter Evi mengatakan bahwa masyarakat bisa mulai rajin untuk melakukan screening kolesterol sedini mungkin.
"Screening bisa dilakukan di usia 9-11 tahun dan dilakukan ulang pada 5 tahun berikutnya. Kalau untuk laki-laki dilakukan pemeriksaan pada usia 45 tahun dan perempuan 55 tahun. Sedangkan untuk lansia 65 tahun dilakukan pemeriksaan rutin per tahun sekali atau dua kali," ujarnya.
Selain itu Dokter Evi juga mengingatkan untuk anak-anak yang kelebihan berat badan sebaiknya untuk memeriksakan kolesterol.
Apalagi jika anaknya jarang bergerak dan tidak suka olahraga, dibandingkan muncul efek yang berbahaya di masa depan seperti serangan jantung hingga stroke.
Baca juga: Ini Ciri-Ciri Jika Anda Punya Kolesterol Tinggi, Bisa Terlihat dari Mata dan Berat Badan
15 Ide Kegiatan Untuk Peringati Hari Anak Nasional 23 Juli 2025, Seru dan Menarik! |
![]() |
---|
Momen Anak-anak Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Jalani Trauma Healing di Rumah Makan Bageur |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Tanggung Biaya Sekolah Anak-anak Korban Ledakan Amunisi di Garut Hingga Kuliah |
![]() |
---|
Bukan Cuma Naik Kereta Api, Penumpang Anak-anak di KA Kaligung Cirebon Dibuat Ceria Dengan Cara Ini |
![]() |
---|
Demo Mahasiswa di Semarang Ricuh, Anak-anak jadi Korban Gas Air Mata Polisi, Viral di Sosial Media |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.