Peternak Sapi di Kuningan Dapat Bantuan Pakan, Tapi Produksi Susu Sapi Belum Normal
Sejumlah peternak sapi di Kuningan semringah mendapat bantuan pakan dari pemerintah.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Sejumlah peternak sapi di Kuningan semringah mendapat bantuan pakan dari pemerintah.
Namun hal itu belum memberikan kestabilan pada nilai produksi susu yang biasa dihasilkan dari sapi saat di masing - masing peternak, seperti pada sebelumnya.
"Untuk jumlah produksi susu sapi hingga kini belum stabil. Ini karena memasuki adaptasi kebiasaan baru dari saat terjadi serangan penyakit mulut dan kuku hingga menimbulkan kematian sapi - sapi yang kami ternak," ungkap Junaidi (45), peternak sapi perah di Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jum'at (6/1/2023).
Angka normal dalam produksi susu sapi, Junaidi mengungkap, hasil susu sapi saat dilakukan pemerahan dalam setiap hari itu berada di angka 18 liter dari per ekornya.
Baca juga: Dua Ekor Sapi dan 4 Ekor Kambing di Cibingbin Mati Terbakar, Petugas Damkar Kuningan Jelaskan Begini

Namun, untuk setelah terbebas dari serangan PMK sekarang.
"Jumlah produksi susu dari setiap hari dan per ekor sapi, itu hanya sekitar 6-8 liter dari per ekornya. Bisanya normal itu sekitar 18 liter dari per ekornya," katanya.
Pendapatan susu murni, kata Junaidi mengungkap, kondisi ini belum memberikan kebahagiaan bagi para peternak sapi. Malahan, yang terjadi itu harus tekor dalam biaya pemeliharaan dan penyediaan pakan.
"Iya, untuk masa pemulihan seperti saat ini. Kondisi sapi belum bisa maksimal dalam menghasilkan jumlah susu sapi dengan normal. Jadi sekarang mah, meski rugi, tapi sapi hidup sehat saja sudah bersyukur," ujarnya.
Baca juga: Puluhan Sapi di Kuningan Mati Terkonfirmasi Kena PMK, Dokter Hewan Dinas Peternakan Jelaskan Begini
Selain pakan sebagai bantuan pemerintah, Junaidi menyebut para peternak sapi yang terkena PMK juga menerima kompensasi sebesar Rp 1 juta per orang pemilik sapi perah.
"Betul, untuk bantuan itu kami terima Rp 1 juta, untuk satu pemilik. Jumlah uang itu bukan dihitung dari berapa sapi mati terserang PMK. Terus, untuk pakan atau konsentrat juga mendapat satu karung pakan dengan bobot sekitar 1 kuintal untuk satu orang peternak," katanya. (*)