Bermain di Tepi Danau, Balita 2 Tahun Ditelan Hidup-hidup Kuda Nil, Begini Kondisinya Sekarang
Insiden tersebut berawal dari seorang balita yang bermain di dekat rumahnya di tepi danau Kota Katwe Kobatoto, Urganda.
Penulis: Sartika Rizki Fadilah | Editor: taufik ismail
TRIBUNCIREBON.COM - Kejadian tragis dialami seorang balita berusia 2 tahun yang ditelan hidup-hidup oleh kuda nil.
Meski kejadian tersebut memilukan, beruntungnya balita tersebut berhasil keluar bersamaan dengan ludah kuda nil.
Dilansir dari NDTV, insiden tersebut berawal dari seorang balita yang bermain di dekat rumahnya di tepi danau Kota Katwe Kobatoto, Urganda.
Di terpi danau itulah, seekor kuda nil yang lapar melahap sang balita secara hidup-hidup dengan rahangnya yang besar.
Namun, tidak lama setelah itu, kuda nil tersebut memuntahkannya.
Ajaibnya, bocah berusia sekitar 2 tahun itu selamat.
Kuda nil memuntahkan kembali bocah tersebut setelah orang-orang melempari binatang itu dengan batu, menurut laporan dari Capital FM Uganda.
Menurut keterangan polisi setempat, balita itu sedang bermain di tepi danau pada 4 Desember 2022.
Sebelum hewan itu bisa menelan si bocah sepenuhnya, seseorang yang berada di dekat lokasi kejadian, Chrispas Bagonza, segera melemparinya dengan batu.
Polisi mengidentifikasi balita itu bernama Iga Paul
Baca juga: Ular Piton Raksasa Melilit Nenek 90 Tahun Hingga Tewas, Korban Nyaris Ditelan Saat Mau Dievakuasi
Menurut kepolisian, kuda nil tersebut mencengkeram kepala Iga dan menelan separuh tubuhnya.
Meski selamat, balita itu menderita luka di tangan dan dibawa ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut.
"Korban langsung dilarikan ke klinik terdekat, karena luka di tangan dan kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Bwera untuk perawatan lebih lanjut.
Dia pulih sepenuhnya dan dipulangkan, setelah menerima vaksin rabies, kemudian diserahkan ke orang tuanya," ungkap Polisi Uganda dalam siaran pers.
Lebih lanjut, juru bicara polisi memperingatkan orang tua yang tinggal di dekat suaka hewan, seperti danau dan pusat satwa liar, untuk waspada terhadap hewan liar seperti buaya dan kuda nil yang mungkin menyerang mereka.
Kuda nil, meskipun herbivora, bisa menjadi sangat agresif setika merasa terancam.
Mereka juga diamati sempat menyerang perahu dan kano.
Beberapa bulan yang lalu, tiga singa yang mencoba menyeberangi sungai di Selinda Reserve Spillway di Botswana dicegat oleh seekor kuda nil yang marah.
The Great Plains Conservation membagikan video kejadian tersebut di YouTube dan menyebutnya sebagai 'momen yang tak terlupakan'.
Menurut AZ Animals, ada sekitar 500 kematian manusia per tahun di Afrika akibat serangan kuda nil.
Jumlahnya sangat besar, melebihi jumlah hampir semua hewan lain di planet ini.
Mereka menambahkan bahwa kuda nil adalah salah satu hewan darat paling mematikan di dunia.
Baca juga: Mau Tahu Siapa Sosok Orang yang Lempar Sampah ke Mulut Kuda Nil di Taman Safari? Nih Pelakunya
Pencarian Balita yang Tenggelam di Muara Cikaso Dihentikan, 4 Anggota Keluarganya Selamat
Seorang bocah laki-laki berusia 8 tahun di Desa Muara Bengalon, Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur ditelan buaya, Rabu (3/3/2021).
Mirisnya, kejadian tersebut terjadi di hadapan sang ayah. Melihat anaknya diterkam, ayahnya sempat melompat dan berusaha menyelamatkan.
Tetapi upaya itu gagal. Sempat hilang usai ditelan, esok harinya warga menangkap buaya tersebut dan menemukan jasad bocah itu dalam kondisi utuh di dalam perut buaya, Kamis (4/3/2021).
Kepala Tim Rescue Pos SAR Kutai Timur Bongga Losong menjelaskan, mulanya korban bersama adik dan ayahnya memancing bersama di Sungai Tempakul, Desa Muara Bengalon, Bengalon, Kutai Timur pada Rabu (3/3/2021).
Korban yang berusia delapan tahun sempat berenang di sungai tersebut. Tak disangka, seekor buaya datang dan menerkam bocah itu di hadapan ayah dan adiknya.
Menyaksikan putranya diterkam buaya, sang ayah pun meloncat ke sungai dan hendak menyelamatkan anaknya.
"Ayahnya sempat bantu tapi enggak bisa. Buaya bawa anak itu makin ke dalam (air)," kata dia.
Perut buaya dibelah, jasad bocah masih utuh Kejadian itu lalu dilaporkan hingga pencarian pun dilakukan.
Warga dibantu oleh pawang memburu buaya tersebut. Satu hari usai kejadian, buaya itu kemudian ditemukan 100 meter dari lokasi kejadian dan ditombak hingga melemah.
Betapa terkejutnya warga ketika perut buaya itu dibelah. Jasad bocah delapan tahun tersebut ditemukan masih utuh. Ia diduga ditelan bulat-bulat dan diseret ke dalam air.
"Setelah kita temukan buaya kita belah (perut) terus kita ambil anaknya (korban) bawa ke rumah duka. Buaya kita kubur," tutur dia.
Seorang Ibu Diterkam
Aksi menegangkan terjadi dalam penyelamatan seorang wanita asal Kampung Peundeuy, Desa Tamanjaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten yang diserang buaya, Kamis (11/2/2021).
Warga bernama Sarna harus tarik-menarik dengan buaya untuk menolong korban bernama Suniah (52).
Aksi tarik-menarik selama hampir setengah jam hingga nyawa Suniah terselamatkan.
Baca juga: HEBOH! Seekor Buaya Muara Ditemukan di Kolam Ikan Milik Warga Subang, Perlu 1 Jam Mengevakuasi
Saat Suniah yang sedang mencari kerang diterkam buaya sekitar pukul 15.00 WIB, seorang warga melihat dan segera menolong.
Melansir Tribun Banten, Kepala Dusun Taman Jaya, Rouf mengatakan warga bernama Sarna itu mencegah agar Suniah tidak terseret masuk ke sungai.
Sarna mengerahkan segenap tenaganya selama kurang lebih 20 menit untuk melawan buaya tersebut demi menyelamatkan Suniah.
"Ditolong sama keponakannya, terjadi tarik-menarik antara buaya sama si Sarnan ini. Ibunya bahkan ditarik ke dalam air. Ada 20 menitan mah itu menolongnya," kata Rouf, dilansir dari Tribun Banten, Kamis (11/2/2021).
Beruntung Suniah berhasil diselamatkan meskipun mengalami luka cukup parah.
Akibat gigitan buaya itu, Suniah mengalami luka sampai bagian paha. Buaya dengan panjang lebih dari 1 meter itu sempat menyeret Suniah sejauh 20 meter. Dia kemudian dilarikan ke Puskesmas Sumur.
"Kakinya sampai paha, lumayan parah. Tadi usai ditolong dibawa ke rumahnya dulu dibersihkan, abis itu dibawa ke puskesmas," jelas dia.
Sebetulnya warga sekitar memang sudah mengetahui keberadaan buaya di sungai. Terutama saat cuaca panas, buaya menampakkan diri.
Namun buaya hampir tidak pernah menyerang warga, meskipun dulu pernah ada warga yang menjadi korban meninggal.
"Jadi Ibu Suniah ini sering nyari kerang totok untuk dijual. Ibunya udah tau kalau di situ ada buayanya, tapi enggak pernah nyerang. Mungkin tadi lagi apes aja," katanya.
Kapolsek Sumur AKP Bambang Sunaryo membenarkan bahwa warga sudah biasa dengan kemunculan buaya.
Warga pun biasa menjalankan aktivitas di sungai, seperti mencari kerang untuk dijual ataupun dikonsumsi. Namun dia meminta warga selalu waspada dengan keberadaan buaya.
"Setelah peristiwa ini saya mengimbau warga untuk lebih hati-hati, jangan beraktivitas terlalu dekat dengan muara yang sering muncul buaya," kata dia.