Angka Stunting di Kabupaten Cirebon Cukup Tinggi, Persagi Ungkap Penyebabnya dan Siap Menekan
Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) siap berkontribusi untuk menekan angka stunting di Kabupaten Cirebon yang cukup tinggi
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) siap berkontribusi untuk menekan angka stunting di Kabupaten Cirebon yang cukup tinggi.
Ketua DPC Persagi Kabupaten Cirebon, Sartono, mengatakan, saat ini angka stunting di Kabupaten Cirebon cukup tinggi, yakni mencapai 9,4 persen.
Baca juga: Kasus Stunting di Subang, 2.018 Balita Derita Gizi Buruk, ASN dan TNI-Polri Wajib Jadi Bapak Asuh
Menurut dia, salah satu penyebab utama stunting ialah kurangnya asupan nutrisi yang tidak hanya saat 1000 hari pertama pertumbuhan anak, tetapi sejak masa kehamilan pun harus diperhatikan.
"Permasalahan stunting itu seperti berbicara tentang daur ulang kehidupan, dari mulai masa remaja, hamil, hingga melahirkan anak," ujar Sartono saat ditemui usai Pelantikan DPC Persagi Kabupaten Cirebon Periode 2022 - 2027 di Aula RS Permata, Jalan Tuparev, Kecamatan Kedawung, Kabupaten Cirebon, Sabtu (5/11/2022).
Karenanya, pihaknya menekankan 250-an ahli gizi se-Kabupaten Cirebon yang teregistrasi sebagai anggota Persagi untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya stunting.
Baca juga: 55 Ribu Pelajar Putri di Majalengka Terima Tablet Penambah Darah, Pemkab Klaim untuk Cegah Stunting
Ia mengatakan, hal tersebut untuk memastikan asupan gizi para ibu hamil terpenuhi, di antaranya, melalui tablet penambah darah untuk mencegah anemia, dan lainnya.
"Tugas semacam itu tidak mungkin dilakukan di luar profesi gizi, karena dari segi keilmuannya secara spesifik juga teman-teman ahli gizi yang lebih memahaminya," kata Sartono.
Seluruh ahli gizi di 60 puskesmas dan 12 rumah sakit se-Kabupaten Cirebon juga diminta tidak hanya fokus pada program penanganannya, tetapi turut membangun pemberdayaannya.
Pasalnya, tugas pokok dan fungsi ahli gizi ialah mengedukasi tentang komponen gizi pada anak-anak, remaja, ibu hamil, hingga balita, untuk menekan angka stunting di Kabupaten Cirebon.
"Saat ini, rata-rata terdapat satu ahli gizi di tiap puskesmas di Kabupaten Cirebon, meski belum ideal tapi semoga dapat mempercepat upaya menekan angka stunting," ujar Sartono.
Baca juga: Jenderal TNI Dudung Abdurachman Jadi Bapak Asuh Anak Stunting, Ini yang Dilakukan Danrem 063/SGJ
Sementara Ketua DPD Persagi Jawa Barat, Sri Sudartini, menyampaikan, penanganan stunting merupakan program prioritas untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Karenanya, Persagi dari mulai DPP, DPD, hingga DPC mempunyai visi yang sama untuk menjadi pendamping pemerintah dalam mewujudkan percepatan penanganan stunting.
"Bapak Presiden Jokowi menargetkan angka stuntung pada 2024 turun 14 persen, dan untuk mewujudkannyan butuh kerja sama semua pihak termasuk para ahli gizi," kata Sri Sudartini.
Baca juga: Kemenkominfo Ajak Generasi Muda Cegah Stunting lewat Forum Kepoin GenBest