Dua Desa di Indramayu Jadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak, Desa Mana Saja?
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengatakan, desa ramah perempuan dan peduli anak ini dilaksanakan di 33 provinsi
Penulis: Handhika Rahman | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Desa Singaraja dan Desa Majasih di Kabupaten Indramayu dilaunching menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).
Selain dua desa di Kabupaten Indramayu, Desa Ramah Perempuan juga diluncurkan di Desa Purbawinangun dan Desa Babakan Gebang, Kabupaten Cirebon.
Launching tersebut dilakukan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga didampingi Istri Gubernur Jawa Barat Atalia Praratya, Bupati Indramayu, dan Bupati Cirebon.
Baca juga: Ibu Hamil Wajib Tahu Khasiat Asam Folat Untuk Kandungan, Tim UPN Veteran Jakarta PKM di Indramayu
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengatakan, desa ramah perempuan dan peduli anak ini dilaksanakan di 33 provinsi, kecuali DKI Jakarta dengan sebanyak 66 kabupaten.
Setiap kabupaten memilih dua desa sebagai percontohan.
Adapun pemilihan tersebut diprioritaskan kepada kepala daerah yang dipimpin perempuan, termasuk camat atau lurah perempuan.
Tujuannya sekaligus untuk melihat sejauh mana keberhasilan seorang perempuan dalam memegang tampuk pimpinan.
"Tidak mengesampingkan peran pria. Sebab nantinya semua desa dan kelurahan harus ramah perempuan dan anak. Sebab kita juga maju karena dukungan dan bergandengan tangan dengan laki-laki," ujad dia kepada Tribuncirebon.com di Desa Majasih, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu, Selasa (18/10/2022).
Baca juga: MURI Update Piagam Baru Rekor Tari Topeng Kelana Indramayu, Dianugerahkan untuk Masyarakat & Bupati
Desa ramah perempuan dan peduli anak sendiri, dipilih karena mampu mengintegrasikan perspektif gender dalam pembangunan desa, tata kelola pemerintah desa, pembinaan dan pemberdayaan perempuan yang dilakukan terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.
Jika berhasil maka akan direplikasi ke desa lain di wilayahnya.
Bintang Puspayoga menilai, jika perempuan berdaya maka kekerasan terhadap perempuan akan berkurang dan anak akan semakin terlindungi.
Kementerian PPPA sendiri menargetkan sebanyak 12,5 juta perempuan di Indonesia akan dibuat semakin berdaya dengan pendampingan.
Dalam hal ini, akan ada sebanyak 40 ribu pendamping yang dikerahkan sebagai mitra dari kementerian PPPA.
Pada kesempatan itu, Bintang Puspayoga sangat mengapresiasi inovasi program terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di Jabar.