Gempa Bumi
Gempa 5 Magnitudo Kembali Guncang Tapanuli Utara, BMKG Catat Pusat Gempa di Darat
Setelah diguncang gempa 6 Magnitudo dan gempa susulan 73 kali, Tapanuli Utara baru saja diguncang gempa kembali 5 Magnitudo, Jumat (7/10/2022).
Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
Di pukul 05.00 WIB intensitas gempa mulai menurun, kali ini cuma 8 kali gempa susulan.
Namun sekitar pukul 06:00 WIB kembali meningkat menjadi 10 kali guncangan.
Pagi hari sekira pukul 07:00 WIB hingga pukul 08: 00 WIB kembali menurun. Gempa susulan cuma terjadi 4 hingga 5 kali.
Namun gempa susulan kembali meningkat sekitar pukul 09:00 WIB yakni sebanyak 8 kali.
Kemudian gempa pun disusul sebanyak 5 kali hingga pukul 11:00 WIB.
BMKG mencatat magnitudo gempa paling tinggi tetap di pukul 02:00 WIB yakni 6 Magnitudo. Kemudian gempa susulan berada di kekuatan paling tinggi 5 Magnitudo hingga 1 Magnitudo.
Baca juga: Gempa Terkini Magnitudo 6,4 Guncang Barat Daya Meulaboh Aceh Barat, BMKG: Tidak Potensi Tsunami
Gempa bumi magnitudo 6.0 di wilayah Tapanuli Utara ini merenggut korban jiwa.
Seorang warga, LS (62) warga Jalan Kornel Simanjuntak, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mengatakan saat itu korban sedang dirawat di rumah sakit. Kemudian ketika gempa terjadi, panik dan meninggal dunia akibat serangan jantung.
"Ada 1 meninggal dunia itu karena serangan jantung, karena sudah sakit di rumah sakit. Tetapi karena gempa itu tiba-tiba ada serangan jantung,"kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, Sabtu (1/10/2022).
Gempa berpusat di darat 15 Kilometer Barat Laut Tapanuli Utara dan tidak berpotensi tsunami.
Selain memakan korban jiwa, gempa ini mengakibatkan sejumlah orang luka-luka. Berdasarkan keterangan Bupati, sekitar 5 orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan.
"Kurang lebih 5 orang luka-luka saat ini sedang berada di IGD,"ucapnya.
Gempa terbaru guncang Tapanuli Utara
Warga Tapanuli Utara kembali diguncang gempa sebanyak 5 kali pada Senin (3/10/2022).
Berdasarkan laporan BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 09:48:57 WIB dengan kekuatan gempa 2.6 Magnitudo.
Pusat gempa berada di darat, 5 km Timur Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.06 LU 98.98 BT dan kedalaman 5 km.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI.
Kemudian gempa kedua terjadi pukul 11:54:28 WIB dengan kekuatan gempa 3 Magnitudo.
Pusat gempa berada di darat, 10 km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.1 LU 98.93 BT dan kedalaman 3 km.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa II MMI.
Gempa ketiga terjadi pada pukul 12:18:40 WIB dengan kekuatan gempa 3.1 Magnitudo.
Pusat gempa berada di darat, 1 km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.03 LU 98.96 BT dan kedalaman 2 km.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI, dan Tarutung dengan kekuatan gempa II-III MMI.
Lalu gempa keempat terjadi pada pukul 16:48:44 WIB dengan kekuatan gempa 3.3 Magnitudo.
Pusat gempa berada di darat, 10 km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.11 LU 98.94 BT dan kedalaman 2 km.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI, dan Tarutung dengan kekuatan gempa III MMI.
Adapun gempa kelima terjadi pada pukul 18:10:00 WIB dengan kekuatan gempa 3.4 Magnitudo.
Pusat gempa berada di darat, 3 Km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.04 LU 98.95 BT dan kedalaman 1 km.
Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI, dan Tarutung dengan kekuatan gempa II-III MMI. (*)
Skala gempa dalam MMI
Adapun penjelasan skala gempa dalam MMI sebagai berikut:
- Skala MMI I-II: Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.
- Skala MMI III-V: Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan.
Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.
- Skala MMI VI: Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.
- Skala MMI VII-VIII: Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah.
Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh.
Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.
- Skala MMI IX-XII: Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh.
Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung. (*)
