Gempa Bumi

Gempa 5 Magnitudo Kembali Guncang Tapanuli Utara, BMKG Catat Pusat Gempa di Darat

Setelah diguncang gempa 6 Magnitudo dan gempa susulan 73 kali, Tapanuli Utara baru saja diguncang gempa kembali 5 Magnitudo, Jumat (7/10/2022).

Penulis: dedy herdiana | Editor: dedy herdiana
BMKG
Gempa 5 Magnitudo Kembali Guncang Tapanuli Utara, BMKG Catat Pusat Gempa di Darat 

TRIBUNCIREBON.COM- Setelah diguncang gempa 6 Magnitudo pada Sabtu (1/10/2022) dan diikuti gempa susulan 73 kali, Tapanuli Utara baru saja diguncang gempa kembali dengan kekuatan 5 Magnitudo, Jumat (7/10/2022).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mencatat gempa 5 Magnitudo tersebut terjadi pada pukul 03.00 WIB.

Pusat gempa berada di darat, sekitar 5 Km Timur Laut Tapanuli Utara atau pada titik koordinat 2.02 LU 99.01 BT.

Adapun titik pusat gempa berada pada kedalaman 10 Km.

Guncangan gempa itu disebutkan BMKG terasa di Tarutung dengan skala kegempaan IV MMI dan di Sipoholon III MMI.

gempa guncang Tapanuli Utara, Jumat (7/10/2022).
gempa guncang Tapanuli Utara, Jumat (7/10/2022). (BMKG)

Selain itu BMKG juga mencatat Tapanuli Utara diguncang gempa pada Kamis (6/10/2022) sore.

Gempa Kamis sore pukul 15.30 WIB ini berkekuatan 4,5 Magnitudo.

Pusat gempa berada di darat, sekitar 9 Km Barat Laut Tapanuli Utara atau pada titik koordinat 2.09 LU 98.92 BT.

Adapun titik pusat gempa berada pada kedalaman 2 Km.

Guncangan gempa itu disebutkan BMKG terasa di Tarutung dengan skala kegempaan IV MMI dan Sibolga III MMI, Silangit III MMI, Sipahutar III MMI, Humbang Hasundutan II MMI, Toba II MMI, Siborong-borong III MMI, Pagaran III MMI, dan Dolok Sanggul II MMI.

Tapanuli Utara diguncang Gempa 6 Magnitudo

Sebelumnya, BMKG mencatat pada Sabtu (1/10/2022), Tapanuli Utara diguncang gempa pada pukul 02.28 WIB dengan kekuatan 6 Magnitudo.

Adapun gempa bumi itu berpusat di darat, 15 km barat laut Tapanuli Utara.

Dengan kedalaman 10 Km dirasakan dengan MMI IV di Tarutung, IV di Singkil, V di Sipahutar, III di Tapaktuan, dan III di Gunung Sitoli.

Baca juga: Gempa Guncang Bali Jelang Subuh Tadi, BMKG Sebut Kekuatannya Capai 4,8 Magnitudo, Warga Kaget

Tak berselang lama, gempa kembali terjadi dengan kekuatan 5,1 Magnitudo. Tepatnya pada pukul 02.50 WIB.

Gempa berlokasi di titik 4 Km timur laut Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Dengan kedalaman gempa 10 Km.

Pada pukul 03.37 WIB, di tempat yang berdekatan kembali diguncang gempa dengan kekuatan 5 Magnitudo. 
Tepatnya pada jam 03.37 WIB di 1 Km timur laut Tapanuli Utara, Sumut.

BMKG menyebut gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Pada pukul 04.03 WIB, gempa kembali mengguncang wilayah Tapanuli Utara.

Gempa 3,9 Magnitudo dirasakan hingga skala MMI III di Silangit.

BMKG meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap gempa bumi susulan yang masih mungkin terjadi.

Senin 5 Kali Gempa dan sebelumnya ada gempa susulan 73 kali

Warga Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang sebelumnya sempat trauma menyusul gempa bumi magnitudo 6.0 ada Sabtu (1/10/2022) dini hari, berikut gempa susulan73 kali, terbaru kembali diguncang gempa 5 kali.

Gempa terbaru yang mengguncang Tapanuli Utara hingga 5 kali itu diumumkan Badan Meteorolgi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) terjadi pada Senin (3/10/2022) pagi hingga sore.

Sebelumnya, warga Tapanuli Utara, Robert Pasaribu mengungkapkan dia sangat ketakutan karena pernah mengalami gempa besar pada tahun 1987.

Warga Tapanuli Utara, Sumatera Utara trauma menyusul gempa bumi magnitudo 6.0 ada Sabtu (1/10/2022) dini hari.
Warga Tapanuli Utara, Sumatera Utara trauma menyusul gempa bumi magnitudo 6.0 ada Sabtu (1/10/2022) dini hari. (TribunMedan.Com)

Penuturan warga Robert Pasaribu, bahwa gempa yang terjadi dini hari tadi membuatnya trauma.

Sebab saat dirinya duduk di kelas 3 SD gempa dengan guncangan kuat juga pernah melanda Tapanuli Utara.

Robert menceritakan, begitu terjadi gempa dini hari tadi, dirinya langsung bergerak dari kediamannya di Desa Silakkitang, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara menuju ke rumah keluarganya di Tarutung.

Tak hanya itu, begitu gempa terjadi sontak langsung membuat Tapanuli Utara gelap gulita sehingga membuat situasi mencekam. Kondisi itu lah yang membuatnya trauma.

Baca juga: Gempa 4 Kali Guncang Tapanuli Utara 1 Oktober 2022, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Apalagi dampak gempa bumi dini hari tadi, rumah warga, jalan dan jembatan, fasilitas kesehatan, rumah ibadah dan fasilitas pendidikan serta gedung pemerintah mengalami kerusakan.

"Kalau kejadian seperti dinihari tadi, aku kembali diingatkan akan peristiwa pada tahun 1987. Saat itu, aku duduk di bangku kelas 3 SD. Kami langsung mengungsi saat itu. Kenangan itu tak bisa kulupakan," ujar Robert Pasaribu sambil memandangi dinding Jalinsum yang roboh akibat gempa.

Disampaikan Robert, saat gempa terjadi, lolongan anjing terdengar keras dan sejumlah ternak juga tidak bisa tenang.

Masyarakat berhamburan ke luar dari rumah masing-masing untuk mencari tempat perlindungan.

Bahkan, ada sejumlah masyarakat yang langsung menuju mobil dan siap siaga berangkat manakala hal lebih parah lagi terjadi.

"Kalau 1987 lebih parah, karena konstruksi bangunan tidak sebagus yang sekarang. Masyarakat banyak yang mengungsi karena diisukan Dolok Martimbang akan meletus," sambungnya.

"Walau tak sedahsyat tahun 1987, aku tetap trauma kalau ada gempa" tambahnya.

Sementara itu, hingga kini pemerintah masih berupaya mengumpulkan data dan melihat kondisi masyarakat di lapangan pascagempa dini hari tadi.

73 Kali gempa susulan

BMKG mencatat gempa bumi susulan yang terjadi di Tapanuli Utara, Sabtu (1/10/2022) hingga pukul 11.00 WIB ada sebanyak 73 kali.

Gempa bumi pertama terjadi sekitar pukul 02.00 WIB kemudian disusul dengan gempa bumi lainnya.

Sekitar pukul 02.00 WIB BMKG mencatat gempa bumi terjadi sebanyak 6 kali.

Kemudian gempa susulan terjadi sekitar pukul 03:00 WIB sebanyak 14 kali.

Baca juga: Menko PMK: Pemerintah Berikan Stimulan Bantuan Permukiman Penanganan Pasca Gempa di Sumbar

Sekitar pukul 04.00 WIB gempa bumi kembali mengguncang. Kaki ini lebih banyak yakni 15 kali guncangan.

Di pukul 05.00 WIB intensitas gempa mulai menurun, kali ini cuma 8 kali gempa susulan.

Namun sekitar pukul 06:00 WIB kembali meningkat menjadi 10 kali guncangan.

Pagi hari sekira pukul 07:00 WIB hingga pukul 08: 00 WIB kembali menurun. Gempa susulan cuma terjadi 4 hingga 5 kali.

Namun gempa susulan kembali meningkat sekitar pukul 09:00 WIB yakni sebanyak 8 kali.

Kemudian gempa pun disusul sebanyak 5 kali hingga pukul 11:00 WIB.

BMKG mencatat magnitudo gempa paling tinggi tetap di pukul 02:00 WIB yakni 6 Magnitudo. Kemudian gempa susulan berada di kekuatan paling tinggi 5 Magnitudo hingga 1 Magnitudo.

Baca juga: Gempa Terkini Magnitudo 6,4 Guncang Barat Daya Meulaboh Aceh Barat, BMKG: Tidak Potensi Tsunami

Gempa bumi magnitudo 6.0 di wilayah Tapanuli Utara ini merenggut korban jiwa.

Seorang warga, LS (62) warga Jalan Kornel Simanjuntak, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara meninggal dunia akibat peristiwa tersebut.

Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mengatakan saat itu korban sedang dirawat di rumah sakit. Kemudian ketika gempa terjadi, panik dan meninggal dunia akibat serangan jantung.

"Ada 1 meninggal dunia itu karena serangan jantung, karena sudah sakit di rumah sakit. Tetapi karena gempa itu tiba-tiba ada serangan jantung,"kata Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan, Sabtu (1/10/2022).

Gempa berpusat di darat 15 Kilometer Barat Laut Tapanuli Utara dan tidak berpotensi tsunami.

Selain memakan korban jiwa, gempa ini mengakibatkan sejumlah orang luka-luka. Berdasarkan keterangan Bupati, sekitar 5 orang luka-luka akibat tertimpa reruntuhan.

"Kurang lebih 5 orang luka-luka saat ini sedang berada di IGD,"ucapnya.

Gempa terbaru guncang Tapanuli Utara

Warga Tapanuli Utara kembali diguncang gempa sebanyak 5 kali pada Senin (3/10/2022).

Berdasarkan laporan BMKG, gempa pertama terjadi pada pukul 09:48:57 WIB dengan kekuatan gempa 2.6 Magnitudo.

Pusat gempa berada di darat, 5 km Timur Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.06 LU 98.98 BT dan kedalaman 5 km.

Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI.

Kemudian gempa kedua terjadi pukul 11:54:28 WIB dengan kekuatan gempa 3 Magnitudo.

Pusat gempa berada di darat, 10 km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.1 LU 98.93 BT dan kedalaman 3 km.

Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa II MMI.

Gempa ketiga terjadi pada pukul 12:18:40 WIB dengan kekuatan gempa 3.1 Magnitudo.

Pusat gempa berada di darat, 1 km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.03 LU 98.96 BT dan kedalaman 2 km.

Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI, dan Tarutung dengan kekuatan gempa II-III MMI.

Lalu gempa keempat terjadi pada pukul 16:48:44 WIB dengan kekuatan gempa 3.3 Magnitudo.

Pusat gempa berada di darat, 10 km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.11 LU 98.94 BT dan kedalaman 2 km.

Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI, dan Tarutung dengan kekuatan gempa III MMI.

Adapun gempa kelima terjadi pada pukul 18:10:00 WIB dengan kekuatan gempa 3.4 Magnitudo.

Pusat gempa berada di darat, 3 Km Barat Laut Tapanuli Utara dengan titik gempa di 2.04 LU 98.95 BT dan kedalaman 1 km.

Gempa tersebut dirasakan di daerah Sipoholon dengan kekuatan gempa III MMI, dan Tarutung dengan kekuatan gempa II-III MMI. (*)

Skala gempa dalam MMI

Adapun penjelasan skala gempa dalam MMI sebagai berikut: 

- Skala MMI I-II: Tidak dirasakan atau dirasakan hanya oleh beberapa orang tetapi terekam oleh alat.

- Skala MMI III-V: Dirasakan oleh orang banyak tetapi tidak menimbulkan kerusakan.

Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar.

- Skala MMI VI: Bagian non struktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, genteng bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan.

- Skala MMI VII-VIII: Banyak Retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah.

Sebagian plester dinding lepas. Hampir sebagian besar genteng bergeser ke bawah atau jatuh.

Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang.

- Skala MMI IX-XII: Sebagian besar dinding bangunan permanen roboh.

Struktur bangunan mengalami kerusakan berat. Rel kereta api melengkung. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved