Harga BBM Naik
Dampak Harga BBM Naik, Sopir Angkot di Majalengka Mogok Massal Tuntut Kenaikkan Tarif
Sejumlah sopir angkot atau angkutan umum yang beroperasi di wilayah Utara Kabupaten Majalengka, Jawa Barat langsung merespon kenaikan harga BBM
Penulis: Eki Yulianto | Editor: dedy herdiana
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Sejumlah sopir angkot atau angkutan umum yang beroperasi di wilayah Utara Kabupaten Majalengka, Jawa Barat langsung merespon kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Respon yang dilakukan terkait harga BBM naik, mereka menggelar aksi mogok massal, Senin (5/9/2022).
Mereka menuntut adanya kenaikan tarif angkutan umum usai pemerintah menaikkan harga BBM.
Dilihat Tribun, puluhan sopir angkot ini menggelar aksi mogok dengan memarkirkan kendaraannya di pinggir jalan raya Prapatan-Rajagaluh.
Baca juga: Harga Tiket Bus AKAP Kuningan - Jakarta Ikut Meroket Begitu Harga BBM Naik, Ini Daftar PO Lainnya
Jalur tersebut merupakan trayek yang biasa dilalui oleh sopir angkot untuk mencari penumpang.
Tris (32), salah seorang sopir angkot mengatakan, aksi solidaritas para sopir angkot ini untuk menuntut kenaikkan tarif penumpang.
Di mana, harus disesuaikan dengan harga BBM.

Sebelumnya, tarif penumpang jurusan Prapatan-Rajagaluh sebesar Rp 5 ribu.
Diminta untuk dinaikkan menjadi Rp 7 ribu untuk jalur tersebut.
"Ini bentuk aspirasi maupun protes kami. Ini tuntutan semua pengemudi angkot, khususnya jalur Prapatan-Rajagaluh, kami meminta kenaikkan harga tarif dari Rp 5 ribu menjadi Rp 8 ribu," ujar Tris, Senin (5/9/2022).
Baca juga: DAFTAR Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, dan Vivo, Senin 5 September 2022: BBM di Vivo Lebih Murah
Menurut dia, aspirasi para sopir angkot ini juga bukan semata-mata karena harga BBM naik.
Namun, karena setoran angkutan umum juga turut naik ditambah kebutuhan lainnya, seperti pemeliharaan kendaraan.
"Kami yakin, setelah ini kebutuhan pokok lainnya pasti naik. Kalau semuanya sudah naik, masa tarif gak naik. Kemarin saja uang makan sudah menipis, ditambah sekarang BBM naik, makanya harus ada penyesuaian harga," ucapnya.
Sementara, salah satu warga, Yati (48) mengaku cukup terdampak dengan mogok operasinya para sopir angkot.