Kasus Subang
Kapolda Jabar Bicara Soal Hoaks Terkait Kasus Subang, dr Hastry Ungkap Dugaan Motif Pelaku
Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana baru-baru ini buka suara soal hoaks terkait kasus Subang yang merenggut nyawa Tuti dan Amalia.
Selain itu, Tuti ternyata mendapatkan luka yang lebih parah hingga menyebabkan tengkoraknya retak.
Dari luka-luka yang didapatkan kedua korban, pelaku secara keji menyakiti terlebih dahulu.

“Dari kedua kondisi terakhir itu menurut aku menunjukkan bahwa tujuan utamanya memang menghabisi, tapi untuk proses ke sananya seperti para pelaku itu sangat menikmati proses untuk menyakiti.”
“Dengan luka-luka yang didapatkan kedua korban itu sudah sangat jelas, mereka itu disakiti,” ujar Anjas.
Anjas menyimpulkan kedua korban terlebih dahulu disakiti menggunakan benda-benda tumpul.
Dari dugaan itu, Anjas pun membahas hal tersebut dengan dr Hastry, ahli forensik yang menangani kedua korban.
Berdasarkan hasil visum dilakukan dr Hastry, ahli forensik itu pun menyebut indikasi sosok pelaku yang Psikopat.
“Psikopat, soalnya jelas sekali, luka-luka yang dibuat ke korban itu,”
“Itu sesuatu yang memang mempengaruhi dia secara kepribadian,” ungkap dr Hastry.
Hal lain, dr Hastry juga mengungkap adanya motif pelaku.
Ia menindikasikan dari luka-luka korban, ada kekesalan saat pelaku menghabisi kedua korban.
"Yang saya yakini, pembunuh ini sangat membenci sekali ke Bu Tuti, karena lukanya parah di bagian wajah," ujarnya.
Lebih lanjut, dr Hastry menjelaskan proses pengungkapan kasus Subang tersebut.
Ahli forensik itu mengaku telah berjuang dengan caranya sendiri, apapun itu untuk keadilan korban.
Namun, dr Hastry tak memungkiri selama proses pengungkapan terdapat kendala.
Ia menyebut terdapat hal-hal yang membuat proses pengungkapan kasus mentok.