Kasus Subang

Kapolda Jabar Bicara Soal Hoaks Terkait Kasus Subang, dr Hastry Ungkap Dugaan Motif Pelaku

Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana baru-baru ini buka suara soal hoaks terkait kasus Subang yang merenggut nyawa Tuti dan Amalia.

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana (kedua kiri) bicara soal hoaks terkait kasus Subang. 

Kapolda Jabar meminta masyarakat bersabar, terkait belum terungkapnya kasus perampasan nyawa ibu dan anak di Subang ini.

"Kami jajaran Polda Jabar belum bisa mengungkap Kasus Subang, akibat minimnya pembuktian," katanya.

Penyidikan kasus Subang hingga saat ini masih terus berlangsung baik oleh Jajaran Polda Jabar maupun Polres Subang, demi terungkapnya kasus yang menggemparkan publik tersebut.

"Masyarakat dimohon bersabar, terkait belum terungkapnya kasus perampasan nyawa Ibu dan anak di Subang, bukan berarti kita mendiamkan, penyidikan kasus Subang masih terus diproses," katanya.

"Percaya penyidik sedang melakukan berbagai cara untuk mengungkap kasus ini, dan kami tidak diam dan terus bekerja untuk mengungkap kasus Subang. Karena pengungkapan kasus Subang, berbeda dengan kasus pembunuhan lain, perlu pembuktian yang mendalam. Karena kasus Subang ini diketahui beberapa jam setelah kejadian dan minim alat bukti," ujarnya.

Seperti diketahui, peristiwa perampasan nyawa Ibu dan anak yang menimpa Tuti Suhartini dan anak gadisnya Amalia Mustika Ratu terjadi tanggal 18 Agustus 2021.

Jasad keduanya ditemukan di bagasi mobil mewah yang terparkir di garasi rumah korban di Kampung Ciseuti Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Subang.

Ahli Forensik Ungkap Dugaan Motif Pelaku

Tak hanya alat bukti pelaku saja yang ditemukan, namun juga dugaan motif diungkap ahli forensik.

dr Sumy Hastry Purwanti, ahli forensik yang menangani kasus pembunuhan Subang, sempat membahas petunjuk baru itu dalam kanal Youtube milik Anjas Thailand.

Dalam tayangan itu, dr Hastry, sapaan akrabnya, menyebut jika pelaku adalah seorang psikopat.

dr Hastry menduga hal itu lantaran pelaku dinilai menikmati proses untuk menyakiti korban.

Melansir Tribun Jabar, hasil visum yang telah dirilis, menunjukkan bahwa pelaku adalah seorang psikopat.

Anjas mengaku telah melihat kondisi kedua korban lewat foto-foto yang didapatnya.

Anjas mengungkap Amalia mendapatkan luka dan bengkak di sekujur tubuhnya, termasuk di bagian matanya.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved